PHP DASAR UNTUK PEMULA (TEORI)

 

Jika sistem Apache Web Server, PHP4, dan MySQL kita telah siap dan terkonfigurasi dengan benar, sekarang adalah saatnya yang paling tepat untuk memulai perjalanan ini. Program "Hello World!" yang legendaris untuk memulai belajar sebuah bahasa pemrograman, sengaja tidak dipakai karena kita tidak ingin meneruskan tradisi kuno ini. Ada hal yang lebih berguna yang dapat kita pakai sebagai contoh. Anda bisa mulai memilih text editor favorit Anda (yang jelas vi bukan sebuah program nyaman bagi pemula). Jika Anda bekerja di sistem operasi Windows, Anda bahkan dapat memilih Lingkungan Pengembangan Terpadu/IDE (Integrated Development Environment) khusus untuk PHP

 

Silakan coba kode di bawah ini dan simpan sebagai file dengan ekstension .php, misalkan coba.php.

<?php         phpinfo();

?>

 

 

Untuk menjalankannya, kita bisa mulai membuka browser web kesukaan kita, kemudian arahkan alamat pada file coba.php yang telah kita buat, misalkan alamatnya adalah http://localhost/coba.php, maka Anda akan mendapatkan tampilan browser Anda berisikan parameter-parameter yang diset untuk PHP yang kita miliki. Anda dapat mengubah parameter ini dengan memodifikasi file php.ini. Jika Anda memang benar-benar masih pemula, jangan kaget melihat begitu banyaknya parameter yang harus diset untuk PHP Anda, karena akan saya beri tahu sebuah rahasia kecil bahwa nilai parameter yang default sebenarnya sudah sangat lebih dari cukup untuk memulai belajar pemrograman PHP .

 

Konsep pemrograman dengan PHP ini sedikit berbeda dengan pemrograman dengan menggunakan script CGI yang memaksa kita untuk selalu menulis kode yang menghasilkan keluaran dalam format HTML. Pada PHP, kita diberikan kebebasan untuk menyisipkan kode PHP di mana pun pada halaman HTML biasa dan menjalankan kode PHP tersebut setiap ada permintaan terhadap halaman tersebut.

 

Berikut ini adalah cara menyisipkan kode PHP pada halaman HTML biasa.


<script language="php">

 

. . . . kode PHP . . . .

 

</script>

 

Cara yang lebih singkat adalah:


<?php

 

. . . . kode PHP . . . .

 

?>

 

Atau bisa juga

<?

 

. . . . kode PHP . . . .

 

?>


Bahkan jika Anda memiliki waktu yang cukup mengubah parameter pada php.ini, Anda bisa membuat kode penyisipan PHP menjadi mirip seperti pada ASP yaitu dengan:

 

 

<%

 

. . . . kode PHP . . . .

 

%>

 

Sampai di sini ada keraguan? Jika tidak, mari kita lanjutkan dengan contoh nyata cara mengkombinasikan kode PHP dengan file HTML biasa. Cobalah Anda ketik kode di bawah ini, lalu simpan dengan nama misalnya coba1.php.

Panggil melalui browser dan amati hasilnya.

 

 

<html>

<head>

<title>Test Penyisipan PHP Pada HTML</title>

</head>

<body>

Kapal Asing, Silakan identifikasikan diri Anda! <br>

<?php

// Berikut ini adalah kode PHP yang disisipkan

echo "<b>Ini adalah kapal Federasi Planet USS Enterprise.<br>"; echo "Saya Piccard, Jean Luc Piccard, kapten kapal.</b>";

?>

</body>

</html>

Setelah Anda panggil file ini lewat browser, Anda dapat mencoba melihat kode asal dokumen HTML yang kurang lebih akan nampak seperti ini.

<html>

<head>

<title>Test Penyisipan PHP Pada HTML</title>

</head>

<body>

Kapal Asing, Silakan identifikasikan diri Anda! <br>

<b>Ini adalah kapal Federasi Planet USS Enterprise.<br> Saya Piccard, Jean Luc Piccard, kapten kapal.</b>

</body>

</html>

Terlihat bahwa dokumen yang tampil di browser pengguna adalah murni HTML tanpa kode PHP satu pun. Pengguna tidak dapat melihat kode PHP yang ditulis oleh programmer karena kode tersebut telah diproses menjadi format HTML oleh interpreter PHP pada server asal kode PHP.

 

Pada setiap akhir perintah PHP selalu diakhiri dengan tanda titik-koma (";"), seperti juga Perl dan C. Bagi seorang pemula, keharusan ini seringkali dilupakan dan menjadi sebuah kesalahan umum terjadi. Programmer PHP dapat menyisipkan komentar yang tidak akan dieksekusi oleh mesin PHP dengan dua cara seperti pada contoh dibawah ini.

 

 

<?php

 

// Ini adalah komentar dalam satu baris

 

/* Kalau yang ini, komentar dalam banyak baris, yang baru akan selesai setelah diakhiri dengan */

 

?>

 

 

 

 

 

variabel


Variabel/Peubah adalah bagaikan garam dan sayur dalam bahasa pemrograman, dan kabar baiknya adalah PHP pun memilikinya. Variabel dapat dibayangkan sebagai sebuah tempat penyimpanan data bagi nilai numeris maupun non numeris, agar dapat digunakan pada bagian lain dari script program PHP.

 

PHP mendukung berbagai jenis variabel yaitu:

 

·       integer(bilangan bulat),

·       bilangan floating point (presisi tunggal, ganda)

·       boolean

·       null (untuk variabel yang belum diset).

·       string

·       array

·       object

·       resource

·       unknown.

 

Jika Anda terbiasa menggunakan C atau Pascal, maka Anda harus bersiap-siap kehilangan sebuah kewajiban, karena pada PHP Anda tidak perlu mendefinisikan terlebih dahulu jenis variabel sebelum menggunakannya. PHP memiliki kepandaian untuk membedakan jenis variabel secara otomatis berdasarkan konteks yang sedang berlaku bagi variabel tersebut.

 

Setiap variabel dalam PHP selalu dimulai dengan tanda dolar ("$") dan harus dimulai dengan huruf dan dapat diikuti oleh huruf dan angka. Dengan demikian, $warpspeed, $impuls_speed, $LCAR dan $Dilithium1 adalah contoh penamaan variabel PHP yang valid.

 

Setiap variabel dalam PHP peka terhadap perbedaan huruf kapital dan non kapital, sehingga $subspace,

$SubSpace, dan $SUBSPACE adalah tiga buah variabel yang berbeda.

 

Mari kita coba latih sedikit penggunaan variabel PHP dengan contoh di bawah ini yang merupakan modifikasi dari contoh coba1.php.

 

 

<html>

<head>

<title>Test Penyisipan PHP Pada HTML</title>

</head>

<body>

 

Kapal Asing, Silakan identifikasikan diri Anda! <br>

 

<?php

 

// Berikut ini adalah inisiasi beberapa variabel

$namad = "Jean";

$namat = "Luc";

$namab = "Piccard";

 

?>

 

<b>Ini adalah kapal Federasi Planet USS Enterprise.<br>

 

<?php

 

echo "Saya $namab, $namad $namat $namab, kapten kapal.</b>";

 

?>

 

</body>

</html>


Variabel $namad, $namat, $namab adalah variabel yang dari awal diset sebagai variabel string dan kemudian isinya digunakan pada pemanggilan fungsi PHP echo(). Fungsi echo() merupakan fungsi yang sangat populer di PHP dan umumnya digunakan untuk membentuk keluaran tampilan. Saudara kembar dari fungsi echo() ini adalah fungsi print(). Kode berikut ini dapat digunakan sebagai contoh penggunaan fungsi print() untuk menggantikan fungsi echo(). Anda bisa menyimpan kode ini dengan nama coba2.php.

 

 

<html>

<head>

<title>Test Penyisipan PHP Pada HTML</title>

</head>

 

<body>

 

Kapal Asing, Silakan identifikasikan diri Anda! <br>

 

<?php

 

// Berikut ini adalah inisiasi beberapa variabel

 

$namad = "Jean";

$namat = "Luc";

$namab = "Piccard";

 

?>

 

<b>Ini adalah kapal Federasi Planet USS Enterprise.<br>

 

<?php

 

print("Saya $namab, $namad $namat $namab, kapten kapal.</b>");

 

?>

 

</body>

</html>

 

Berikut ini adalah sebuah contoh mengenai betapa luwesnya penggunaan variable dalam PHP. Simpan kode ini dalam nama coba3.php.

 

 

<?php

// Contoh variabel $a

$a = "Testing";

 

// Kini $a adalah variable jenis String echo "Nilai a adalah $a (string)<br>";

 

$a = 55;

 

// Kini $a adalah variable jenis Integer

echo "Nilai a berubah menjadi $a (Integer)<br>";

 

$a = 7.5;

 

// Kini $a adalah variable jenis floating point

echo "Nilai a sekarang menjadi $a (floating point)<br>";

 

?>


operator matematis

Kita telah mengenal dasar-dasar penggunaan variabel dalam PHP. Sekarang kita teruskan perjalanan kita dengan mempelajari penggunaan beberapa operator matematika yang paling berguna untuk menyusun sebuah daftar, katakanlah Geordi LaForge akan menyusun daftar belanja peralatan di markas Federasi Planet untuk ekspedisi di Deep Space 9.

 

Geordi berencana membeli peralatan:

 

·       Senjata Phaser 2 buah

·       Tricorder 5 buah

·       Visor Cadangan 1 buah

·       Analyzer Photonik 3 buah

 

Senjata phaser berharga 7.500 dolar, Tricorder 12.500 dolar, Visor 16.000 dolar dan Analyzer Photonik berharga

2.300 dolar. Sebagai langganan, Geordi mendapatkan diskon 5% dari seluruh jenis peralatan yang dibeli. Bagaimanakah kita menyusun halaman HTML untuk menampilkan tabel daftar peralatan Geordi beserta harga dan total harganya? Anda bisa mencoba mempelajari kode di bawah ini yang dapat Anda simpan dengan nama coba4.php.

 

 

<?php

 

// inisiasi variable yang digunakan

 

// nama peralatan

$alat_geordi1 = "Phaser";

$alat_geordi2 = "Tricorder";

$alat_geordi3 = "Visor";

$alat_geordi4 = "Analyzer Photonik";

 

// harga per unit peralatan

$harga_alat_geordi1 = 7500;

$harga_alat_geordi2 = 12500;

$harga_alat_geordi3 = 16000;

$harga_alat_geordi4 = 2300;

 

// jumlah peralatan yang ada

$jumlah_alat_geordi1 = 2;

$jumlah_alat_geordi2 = 5;

$jumlah_alat_geordi3 = 1;

$jumlah_alat_geordi4 = 3;

 

// total harga per jenis peralatan

$total_alat_geordi1 = $jumlah_alat_geordi1 * $harga_alat_geordi1;

$total_alat_geordi2 = $jumlah_alat_geordi2 * $harga_alat_geordi2;

$total_alat_geordi3 = $jumlah_alat_geordi3 * $harga_alat_geordi3;

$total_alat_geordi4 = $jumlah_alat_geordi4 * $harga_alat_geordi4;

 

// hitung grand total nilai peralatan Geordi

$total_ harga = $total_alat_geordi1 + $total_alat_geordi2

+ $total_alat_geordi3 + $total_alat_geordi4;

 

// besar diskon untuk Geordi

$diskon = 5;

 

// jumlah total diskon yang diberikan kepada Geordi

$nilai_diskon = ($diskon * $total_harga)/100;

 

// jumlah yang harus dibayar Geordi

$total_harga_dibayar = $total_harga - $nilai_diskon;

 

?>


<html>

<head>

<title>Geordi dan Daftar Peralatan Yang Dibeli</title>

</head>

<body>

<center>

 

<table border="1" cellspacing="0" cellpadding="3">

 

<tr>

<td colspan="4" align="center" valign="middle">

<b>Daftar Pemesanan Peralatan Geordi La Forge - NCC1701D</b>

</td>

</tr>

 

<tr>

<td><b>Nama Peralatan</b></td>

<td><b>Jumlah</b></td>

<td><b>Harga Satuan</b></td>

<td><b>Jumlah Harga</b></td>

</tr>

 

<?php

 

// Mulai untuk mengisi tabel daftar dengan data yang ada

 

?>

 

<tr>

<td align="left"><?php echo $alat_geordi1; ?></td>

<td align="right"><?php echo $jumlah_alat_geordi1; ?></td>

<td align="right"><?php echo $harga_alat_geordi1; ?></td>

<td align="right"><?php echo $total_alat_geordi1; ?></td>

</tr>

 

<tr>

<td align="left"><?php echo $alat_geordi2; ?></td>

<td align="right"><?php echo $jumlah_alat_geordi2; ?></td>

<td align="right"><?php echo $harga_alat_geordi2; ?></td>

<td align="right"><?php echo $total_alat_geordi2; ?></td>

</tr>

 

<tr>

<td align="left"><?php echo $alat_geordi3; ?></td>

<td align="right"><?php echo $jumlah_alat_geordi3; ?></td>

<td align="right"><?php echo $harga_alat_geordi3; ?></td>

<td align="right"><?php echo $total_alat_geordi3; ?></td>

</tr>

 

<tr>

<td align="left"><?php echo $alat_geordi4; ?></td>

<td align="right"><?php echo $jumlah_alat_geordi4; ?></td>

<td align="right"><?php echo $harga_alat_geordi4; ?></td>

<td align="right"><?php echo $total_alat_geordi4; ?></td>

</tr>

 

<tr>

<td colspan="3" align="right">Total Harga</td>

<td align="right"><?php echo $total_harga; ?></td>

</tr>

 

<tr>

<td colspan="3" align="right">


Diskon <?php echo "( $diskon % )"; ?></td>

<td align="right"><?php echo $nilai_diskon; ?></td>

</tr>

 

<tr>

<td colspan="3" align="right">Jumlah harus dibayar</td>

<td align="right"><?php echo $total_harga_dibayar; ?></td>

</tr>

 

</table>

 

</center>

</body>

</html>

 

Kelihatan seperti program yang panjang dan kompleks? Sebenarnya program ini sederhana saja, hanya karena kita belum menginjak pada cara mengatur aliran dan pengulangan program maka program ini menjadi panjang. Pada saatnya nanti kita akan mampu membuat program dengan maksud yang sama namun dengan cara yang lebih singkat. Sampai di sini, terpaksa Anda relakan saja harus mengetik kode yang cukup panjang terlebih dahulu. Hitung- hitung latihan membiasakan diri dalam struktur kalimat dan penyisipan kode PHP pada format HTML.

 

Tampilan hasil kode di atas adalah seperti di bawah ini.

 

 

Daftar Pemesanan Peralatan Geordi La Forge - NCC1701D

Nama Peralatan

Jumlah

Harga Satuan

Jumlah Harga

Phaser

2

7500

15000

Tricorder

5

12500

62500

Visor

1

16000

16000

Analyzer Photonik

3

2300

6900

Total Harga

100400

Diskon ( 5 % )

5020

Jumlah harus dibayar

95380

 

 

Dalam contoh di atas, kita telah belajar cara melakukan operasi matematis untuk bilangan. Kita telah mencoba mengalikan, menjumlahkan, membagi dan mengurangi. Untuk jenis data string, kita dapat menggabungkan/menyambung dua buah string dengan operator titik ("."). Contoh berikut ini akan membantu kita untuk lebih mengerti.

 

 

<?php

 

// inisiasi variabel

$a = "USS Enterprise";

$b = "Menurut catatan kapten";

$c = "Mengunjungi Planet Vulcan;

 

// alternatif pertama

$alt1 = $a . " " . $c . ", " . $b . ".";

 

// alternatif kedua

$alt2 = $b . ", " . $a . " " . $c . ".";

 

?>

 

<html>

<head>

<title>Menggabungkan String</title>

</head>


<body>

 

String yang pertama adalah: <br>

 

<?php echo $alt1; ?>

 

<br><br>

 

String yang kedua adalah: <br>

 

<?php echo $alt2; ?>

 

</body>

</html>

 

Simpan kode di atas sebagai coba5.php, dan cobalah menjalankannya dari browser. Maka di layar akan muncul hasil seperti ini:

 

 

String yang pertama adalah:

USS Enterprise Mengunjungi Planet Vulcan, Menurut catatan kapten.

 

String yang kedua adalah:

Menurut catatan kapten, USS Enterprise Mengunjungi Planet Vulcan.

 

 

 

Include & require

Jika Anda berpengalaman dalam bahasa pemrograman C, Anda pasti familiar dengan perintah include yang hampir selalu muncul di awal kode program C. PHP memiliki dua macam fungsi untuk maksud yang sama, namun dengan karakteristik yang khas untuk masing masing fungsi. Fungsi yang pertama adalah fungsi include() dan yang kedua adalah fungsi require(). Anda dapat mencoba contoh berikut ini sebagai gambarannya.

<html>

<head>

<title>Persenjataan dan Perlengkapan Perang Enterprise</title>

</head>

 

<?php

 

// Standar Senjata Kapal Perang Kelas Galaxy require("torpedo.php"); require("laser.php");

 

// Standar Perisai Kapal Perang Kelas Galaxy include("shielding.php");

 

// Standar Mesin Penggerak Kapal Perang Kelas Galaxy include("impuls.php");

include("warp.php");

 

?>

 

<body>

LCAR: Cek kesiapan perlengkapan perang USS Enterprise NCC-1701-D

<ol type="1">

<li> Torpedo : <?php echo $torpedo; ?>

<li> Laser : <?php echo $laser; ?>

<li> Perisai : <?php echo $shielding; ?>

<li> Mesin Impuls : <?php echo $impuls; ?>

<li> Mesin Warp : <?php echo $warp; ?>

</ol>


<br>

Commander La Forge, segera laporkan semua sistem persenjataan telah dicek dan berfungsi dengan baik.

USS Enterprise siap menghadapi Kapal Romulan. <br>

 

</body>

</html>

 

Simpan kode di atas dengan nama coba6.php dan panggil melalui browser. Hopla, akan kita dapatkan begitu banyak pesan kesalahan (error). Tentu saja, karena kita belum membuat file-file torpedo.php, laser.php, shielding.php, impuls.php, dan warp.php. Berikut ini adalah kode program untuk file-file tersebut.

 

[torpedo.php]

 

<?php

 

$torpedo = "Four Bays Photon Torpedo";

 

?>

 


 

[laser.php]


 

<?php

 

$laser = "Six Laser Canons";

 

?>


 

 

[shielding.php]

<?php

 

$shielding = "EM Polarization Shielding";

 

?>

 

 


 

[impuls.php]


 

<?php

 

$impuls = "Federation Impulse Power System";

 

?>


 

 


 

[warp.php]


 

<?php

 

$warp = "Matter/Antimatter Reactor (Warp Core)";

 

?>


 

Setelah Anda menuliskan semua file yang dibutuhkan seperti contoh di atas, maka jika Anda memanggil program utamanya (coba6.php), PHP secara otomatis akan mengikutsertakan program-program lain yang ditentukan melalui require() dan include(), membaca variabel $torpedo, $laser, $shielding, $impuls, dan $warp, serta menampilkan isi atau nilai dari variabel tersebut pada halaman yang kita panggil.

 

Apakah require() dan include() itu benar-benar sama cara kerjanya? Tentu saja tidak, sebab jika sama fungsinya tentu tidak selayaknya dibedakan fungsinya. Perbedaan mendasar antara kedua fungsi ini adalah:


·       Fungsi require() akan selalu digantikan oleh isi dari file yang ditunjuk dalam fungsi ini dan tidak dapat digunakan dalam percabangan/perkondisian (seperti perkondisian "jika ini maka require file anu") , karena file yang ditunjuk akan selalu direferensi tanpa peduli kondisi struktur/aliran script.

·       Fungsi include() akan mengatur pembacaan file yang ditunjuk dapat sesuai dengan kondisi struktur/aliran

script, sehingg fungsi ini dapat digunakan pada percabangan/perkondisian.

 

Melihat ciri-ciri di atas, require() akan sesuai digunakan untuk mereferensi file yang berisikan variabel dan fungsi- fungsi global yang digunakan pada seluruh bagian dari script utama. Sementara include() umumnya digunakan untuk menyisipkan kode program/script atau tag HTML pada program/script utama, misalkan untuk header atau footer setiap halaman dalam sebuah situs.

 

Catatan yang penting untuk kedua fungsi ini, parser PHP akan meninggalkan mode PHP dan kembali ke mode HTML standar pada saat membaca file yang ditunjukkan oleh kedua fungsi ini. Itu sebabnya pada contoh di atas, semua file yang ditunjuk oleh fungsi-fungsi ini selalu dimulai dengan tag <?php dan diakhiri dengan tag ?> untuk mengembalikan mode file ke mode script PHP.

 

Contoh penggunaan fungsi include() yang umum untuk header dan footer pada halaman HTML.

 

<html>

<head>

<title>Title Halaman</title>

</head>

 

<body>

 

<?php include("header.html");

?>

 

. . . . . isi halaman HTML . . . . .

 

<br>

 

<?php include("footer.html");

?>

 

</body>

</html>

 

Dengan misalnya header.html berisi:

 

<table width="100%" bgcolor="#A0A0A0">

<tr>

<td bgcolor="#0000F0" align="center">LCAR : USS Enterprise</td>

</tr>

</table>

dan footer.html berisi misalkan:

 

<table width="100%" bgcolor="#A0A0A0">

<tr>

<td bgcolor="#0000F0" align="center">

<font size="-1">(c) United Federation of Planets.</font>

</td>

</tr>

</table>

 

Dengan struktur halaman web seperti dicontohkan ini, maka kita dapat dengan mudah membuat keseragaman pada halaman-halaman situs/aplikasi yang kita bangun. Perubahan pada header dan footer dapat dilakukan dengan


mengedit kedua file ini saja, tanpa perlu mengganti semua halaman situs/aplikasi yang telah dibangun. Bayangkan jika ada 100 halaman, tentu akan sangat memberikan kita waktu luang untuk bersantai daripada jika kita harus melakukan update halaman satu persatu untuk perubahan ini.

 

Sampai di sini, kita telah belajar konsep membangun blok PHP, sedikit perintah dasar PHP untuk tampilan layar di browser, dasar-dasar variabel, operasi matematis sederhana, cara penyisipan file pada script PHP. Pengetahuan ini akan dipakai sebagai dasar untuk melanjutkan pelajaran bagaimana membuat dan mengoperasikan masukan lewat form HTML. Anda perlu bersabar menantikan bagian kedua dari tulisan ini.

 




 

Bagian 2

Bar Ten-Fourty

Dalam pemrograman, seringkali kita ingin menggunakan variabel dengan cakupan yang berbeda-beda. Ada variabel yang kita inginkan untuk digunakan di seluruh program atau sering disebut variable global, ada variabel yang hanya ingin kita gunakan di dalam cakupan sebuah fungsi atau prosedur.

 

Variabel dalam PHP memiliki cakupan dalam konteks variabel itu didefinisikan. Umumnya variabel PHP hanya memiliki cakupan tunggal saja. Anda tidak perlu khawatir dengan keterbatasan ini, karena ternyata kita dapat memperluas cakupan variabel dengan memanfaatkan fungsi require() dan include() yang telah kita pelajari. Untuk lebih jelas, mari kita lihat contohnya pada program coba7.php di bawah ini.

 

 

 

<?php

$bartender = "Guinan";

include ("ten_fourty_bar.inc");

?>

 

 

 

Dalam contoh di atas, variabel $bartender akan memiliki cakupan pada file skrip ten_fourty_bar.inc (atau dapat pula dilihat secara sebaliknya). Jika kita membuat file skrip ten_fourty_bar.inc berisi perintah php seperti di bawah ini.

 

 

 

<?php

echo "Bartender di Bar Ten-Fourty saat ini adalah : $bartender";

?>

 

 

 

Maka, hasil eksekusi program coba7.php adalah sebagai berikut

 

 

 

Bartender di Bar Ten-Fourty saat ini adalah : Guinan

 

 

 

Namun jika pada program ten_fourty_bar.inc dibuat sebuah fungsi, maka variabel $bartender tidak dapat mencakup ke dalam fungsi tersebut, kecuali jika $bartender dimasukkan sebagai argumen dalam fungsi tersebut atau $bartender dalam fungsi tersebut dideklarasikan sebagai variabel global dengan perintah deklarasi global atau lewat variabel $GLOBALS[]. Lebih detail mengenai penggunaan variabel dalam fungsi akan kita bahas lagi pada saat kita membicarakan mengenai perancangan fungsi.


Kode program PHP disimpan sebagai sebuah file skrip. Jika aplikasi web yang kita bangun memperlakukan file-file skrip itu sebagai modul dari aplikasi, maka mungkin kita akan mendapatkan masalah jika kita ingin menggunakan variabel lintas file skrip tersebut.

 

Kita dapat saja membuat sebuah file yang berisi nilai variabel yang akan dipanggil lintas file. File ini kemudian selalu di-include() pada modul-modul yang membutuhkan variabel tersebut. Namun solusi semacam ini tidak memungkinkan kita untuk melakukan perubahan dinamis pada variabel tersebut. Cara ini lebih tepat digunakan untuk konstanta global.

 

Cara lain adalah dengan melewatkan (passing thru) nilai variable dari satu file skrip/dokumen ke file skrip/dokumen lain yang dipanggil setelahnya. Terdapat dua cara untuk melakukan ini yaitu dengan:

 

·       Menambahkan langsung variabel dan nilainya pada URL file skrip atau dokumen yang dipanggil. Contohnya kita memiliki host localhost dan file yang akan dipanggil adalah deep_space_9_bar.php terletak pada direktori root. Variable $bartender dapat dikenali nilainya oleh file deep_space_9_bar.php jika kita memanggil file tersebut dengan URL : http://localhost/deep_space_9_bar.php?bartender=Guinan. Jika kita ingin melewatkan variabel lain selain $bartender, misalkan $pengisiacara="Data", maka kita dapat menambahkan URL tersebut sehingga menjadi http://localhost/deep_space_9_bar.php?bartender=Guinan&pengisiacara=Data. Antar variabel dipisahkan dengan karakter "&".

·       Menggunakan cara form HTML baik dengan metode POST/GET yang akan melewatkan nilai dari tag <INPUT> untuk ditangkap sebagai variabel oleh file yang dituju dalam ACTION. Lebih jelas lagi mengenai hal ini akan kita bicarakan pada saat membahas tentang form HTML.

 

PHP memiliki keunikan lain karena dapat membuat nama variabel dari nilai variabel yang lain. Lihatlah contoh berikut ini.

 

 

 

<?php

$bartender = "Guinan";

$$bartender = "Bartender Misterius"; echo "$bartender, ${$bartender}\n"; echo "$bartender, $Guinan\n";

?>

 

 

 

Baris pertama adalah deklarasi variabel $bartender sekaligus pengisian nilainya dengan "Guinan", sedangkan baris yang kedua sebenarnya adalah deklarasi variabel dengan nama $Guinan yang diisi nilai "Bartender Misterius".

Sekalipun perintahnya berbeda, baris ketiga dan keempat memberikan hasil keluaran yang sama yaitu.

 

 

 

Guinan, Bartender Misterius

 

 

 

Penulisan $$bartender dan ${$bartender} adalah variasi cara untuk menyebut variabel yang sama (dalam konteks ini adalah variabel $Guinan). Tanda kurung kurawal "{...}" akan banyak gunanya jika kita telah mulai menggunakan nama variabel dari nilai variabel lain dalam larik (array) variabel. Misalnya variabel

${$bartender[1]} artinya variabel dengan nama dari isi variabel indeks 1 dari larik variabel $bartender, sedangkan variabel ${$bartender}[1] adalah variabel indeks 1 dari larik variabel dengan nama dari isi variabel

$bartender.

 

Ketika saya menuliskan paragraf di atas, saya menjadi sedikit mengkhawatirkan kondisi Anda setelah membaca kalimat terakhir saya. Pegang kening Anda, dan jika panas, Anda dapat mencoba lagi membaca dan mengerti paragraf tersebut di kesempatan yang lain atau bisa juga Anda membaca keterangan berikut ini.

 

Notasi ${$bartender[1]} artinya kita memiliki larik variabel $bartender, misalkan isi

$bartender[1]="Guinan", $bartender[2]="Q", $bartender[3]="Riker", dan seterusnya. Maka notasi

${$bartender[1]} yang kita maksudkan adalah variabel $Guinan bukan $Q atau pun $Riker. Pada notasi kedua yakni ${$bartender}[1] artinya kita memiliki variabel non larik $bartender yang misalkan berisi nilai


"Guinan", sehingga notasi ${$bartender}[1] secara implisit berarti kita memiliki variabel larik $Guinan[1],

$Guinan[2], dan seterusnya.

 

Apakah Anda telah cukup puas dengan pembahasan mengenai variabel? Jika belum puas maka dengan sangat menyesal saya katakan bahwa saat ini tiba-tiba mood saya untuk membahas variabel telah hilang. Mood saya sekarang adalah membicarakan masalah form.

 

Penggunaan form

Form merupakan cara termudah, terumum, dan tercepat untuk membuat situs web Anda lebih hidup dan mampu berinteraksi dengan pengunjung yang mengaksesnya. Banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari penggunaan form dalam dokumen HTML, misalkan Anda dapat menanyakan apakah pengunjung situs Anda menyukai produk Anda atau bahkan Anda dapat meminta kepada pengunjung wanita yang cantik untuk menuliskan nomor teleponnya bagi Anda. Tentu saja jika mereka bersedia. Mungkin tidak banyak hasilnya, namun tidak ada salahnya berharap akan ada yang jatuh dalam perangkap Anda.

 

PHP membuat hidup kita menjadi lebih mudah karena PHP dapat membuat pemrosesan form untuk mengambil data masukan dari pengguna menjadi lebih sederhana dan cepat. Jangan pernah membayangkan Anda saat ini dapat menemukan kemudahan ini pada bahasa Perl atau C/C++, misalnya. Jika kebetulan suatu saat Anda menemukan kemudahan ini pada Perl, sebenarnya ini bukan salah PHP, namun hanya karena kebetulan Perl yang berkembang terlalu pesat.

 

Sebagai permulaan, Anda dapat mencoba membuat file HTML berikut ini yang dapat Anda simpan dengan nama

login.html.

 

 

 

<html>

<head>

<basefont face="Arial">

</head>

<body>

<center>

<form method="GET" action="proseslogin.php">

<table cellspacing="5" cellpadding="5" border="1">

<tr>

<td colspan="2" align="center"> NCC-1701D USS Enterprise<br> Fasilitas Holodeck

</td>

</tr>

<tr>

<td>

<font size="-1">Silakan Masukkan Nama Anda

</td>

<td>

<input type="text" name="namaofficer" size="20">

</td>

</tr>

<tr>

<td colspan="2" align="center">

<input type="submit" name="loginofficer" value="Login">

</td>

</tr>

</table>

</form>

</center>

</body>

</html>

 

 

Hal kritikal pada file di atas yang akan kita bahas adalah adalah tag <FORM>.


<form method="GET" action="proseslogin.php">

........

</form>

 

 

Atribut action pada tag <FORM> menunjukkan nama dari file skrip di sisi server, yang dalam kasus kita ini akan bertugas untuk memproses informasi yang dimasukkan ke form. Sementara itu atribut method akan menentukan tata cara informasi akan dilewatkan ke file skrip yang ditunjuk oleh atribut action.

 

Dalam standar HTML, dikenal dua macam method untuk memproses informasi yang dimasukkan ke form agar dapat diproses oleh file skrip yang dituju, yaitu GET dan PUT. Penggunaan GET akan menyebabkan seluruh isian form dilewatkan ke file skrip yang dituju dengan cara ditambahkan pada URL file skrip yang dituju, sementara PUT tidak akan menambahkan URL file skrip yang dituju dengan hasil isian form. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa kembali membuka referensi standar HTML yang Anda miliki.

 

File ini jika dipanggil lewat browser akan memberikan tampilan sebagai berikut.




 

Untuk kasus kita saat ini, kita baru setengah jalan. Kita harus membuat file proseslogin.php yang akan menerima data isian dari file login.html. File skrip yang akan kita buat ini akan bertugas melakukan pengecekan nama officer yang akan memasuki ruang holodeck. Berhubung sampai saat ini kita belum mempelajari mengenai pernyataan kondisional (conditional statement) dan operator logika, maka sementara ini file proseslogin.php hanya akan kita buat untuk menunjukkan kepada Anda bagaimana data dikirimkan oleh form pada file login.html dan diproses atau digunakan pada file proseslogin.php.

 

Inilah file proseslogin.php yang kita akan kita buat.

 

 

 

<html>

<head>

<basefont face="Arial">

</head>

<body>

<center>

<font face="Arial" size="-1">

Hmm, pernahkah Anda berimajinasi, <? echo $namaofficer; ?> ?

<P>

Holodeck mampu membuat Anda berimajinasi dan menjalaninya hampir tanpa batas. hjP>

Anda siap memasuki holodeck?

</font>

</center>

</body>

</html>

 

 

 

Misalkan Anda mengisikan data pada form, misalkan saja "Parto", kemudian anda tekan tombol "Login", maka tampak pada browser Anda sebagai berikut.

 

 

 

Hmm, pernahkah Anda berimajinasi, Parto ?


Holodeck mampu membuat Anda berimajinasi dan menjalaninya hampir tanpa batas.

 

Anda siap memasuki holodeck?

 

 

 

 

 

Seperti yang Anda lihat, pada saat sebuah form dikirimkan ke sebuah skrip PHP, semua pasangan variabel dan nilainya yang ada pada form tersebut secara otomatis tersedia untuk digunakan oleh skrip PHP tersebut. Dalam contoh di atas, saat form yang ada pada login.html dikirim, variabel $namaofficer otomatis terbentuk pada skrip PHP proseslogin.php dan variabel ini langsung terisi dengan data yang diisikan pada form oleh pengguna.

 

Jika Anda mencoba melakukan hal yang sama dengan Perl, maka Anda perlu secara eksplisit menulis kode untuk melakukan ekstrak dan mengambil nilai dari variabel-variabel dalam form. PHP telah secara otomatis melakukan semua ini untuk Anda, sehingga kode program Anda akan lebih sederhana dan proses development aplikasi menjadi lebih cepat.

 

Kehati-hatian Dalam Memilih

Saya tidak akan mengelak jika Anda memprotes contoh di atas terlalu sederhana. Memang saat ini kita belum mulai melakukan seleksi calon pengguna holodeck. Untuk dapat melakukannya, mari kita mempelajari pernyataan kondisional dan operator logika. Bentuk paling dasar dari pernyataan kondisional adalah perbandingan, misalnya "jika ini sama dengan itu maka lakukan hal ini, dan seterusnya".

 

PHP memiliki operator-operator logika yang sangat berguna untuk menyusun pernyataan kondisional. Berikut ini adalah daftarnya.

 

Misalkan $alpha=7 dan $beta=4.

 

Operator

Arti

Ekspresi

Hasil Evaluasi Nilai

==

sama dengan

$alpha == $beta

False

!=

tidak sama dengan

$alpha != $beta

True

> 

lebih besar daripada

$alpha > $beta

True

< 

lebih kecil daripada

$alpha < $beta

False

>=

lebih besar atau sama dengan

$alpha >= $beta

True

<=

lebih kecil atau sama dengan

$alpha <= $beta

False

 

PHP4 juga memperkenalkan sebuah operator logika baru, yang melakukan pengecekan baik kesamaan nilai maupun jenis nilai dari variabel. Operator ini adalah ===. Pada bagian akhir bagian ini akan ditunjukkan ilustrasi penggunaan operator ini.

 

Officer Yang Berhak Masuk Holodeck

Bentuk paling sederhana dari pernyataan kondisional dalam PHP adalah pernyataan "if", yang kurang lebih adalah seperti di bawah ini:

 

 

 

if (kondisi)

{

lakukan hal ini!;

}

 

 

 

Bagian kondisi adalah merupakan ekspresi kondisional yang akan dievaluasi apakah hasilnya true (benar) atau false (salah). Jika hasil pengecekan kondisi bernilai true, maka seluruh kode PHP yang ada dalam blok if (di antara dua kurung kurawal) akan dieksekusi. Jika tidak (hasil pengecekan false), maka seluruh kode PHP dalam blok if akan dilewati dan eksekusi program akan dilanjukan ke baris setelah blok if.


Sekarang kita coba memodifikasi program proseslogin.php dengan membuat sistem validasi/otentikasi sederhana untuk nama officer yang diperkenankan memasuki holodeck. Misalkan akses ke holodeck hanya diperbolehkan untuk officer "Riker".

 

 

 

<html>

<head>

<basefont face="Arial">

</head>

<body>

<center>

<?php

// validasi nama officer dan tampilkan pesan yang sesuai if ($namaofficer == "Riker")

{

?>

<font face="Arial" size="-1">

Hmm, pernahkah Anda berimajinasi, <? echo $namaofficer; ?> ?

<P>

Holodeck mampu membuat Anda berimajinasi dan menjalaninya hampir tanpa batas.

<P>

Selamat datang di holodeck USS Enterprise. <BR> Anda siap memasuki holodeck?

</font>

<?php

}

?>

<?php

// jika nama officer tidak sesuai if ($namaofficer != "Riker")

{

?>

<font face="Arial" size="-1">

Hmm, Anda ingin berimajinasi, <? echo $namaofficer; ?> ?

<P>

Sayang sekali, Anda dalam tugas.

<P>

Anda tidak diperkenankan memasuki holodeck.

</font>

<?php

}

?>

</center>

</body>

</html>

 

 

 

Anda dapat menyusun beberapa blok if secara bertumpuk (nested) untuk melakukan penyeleksian lebih ketat terhadap beberapa kondisi. Misalkan Anda ingin mencari Leutenant Worf, Anda dapat menyusun pengkondisian seperti di bawah ini.

 

 

 

<?

if ($pekerjaan == "Officer Starfleet")

{

if ($pesawat == "USS Enterprise")

{

if ($ras == "Klingon")

{

$nama = "Worf";

}


}

}

?>

 

 

 

Jika Tidak, Maka ...

Selain bentuk "if" seperti yang telah kita pelajari, PHP juga memiliki bentuk pernyataan kondisional "if-else", yang selain memiliki blok perintah PHP yang dieksekusi jika kondisi bernilai true juga memiliki blok perintah PHP yang akan dijalankan jika kondisi bernilai false.

 

Konstruksi "if-else" adalah seperti ini.

 

 

 

if (kondisi)

{

lakukan hal ini!;

}

else

{

lakukan hal itu!;

}

 

 

 

Dengan konstruksi ini, maka kita dapat membuat program proseslogin.php menjadi lebih efisien daripada menggunakan dua buah blok if.

 

 

 

<html>

<head>

<basefont face="Arial">

</head>

<body>

<center>

<?php

// validasi nama officer dan tampilkan pesan yang sesuai if ($namaofficer == "Riker")

{

?>

<font face="Arial" size="-1">

Hmm, pernahkah Anda berimajinasi, <? echo $namaofficer; ?> ?

<P>

Holodeck mampu membuat Anda berimajinasi dan menjalaninya hampir tanpa batas.

<P>

Selamat datang di holodeck USS Enterprise. <BR> Anda siap memasuki holodeck?

</font>

<?php


 

else

 

 

?>


}

 

{

// jika nama officer tidak sesuai


<font face="Arial" size="-1">

Hmm, Anda ingin berimajinasi, <? echo $namaofficer; ?> ?

<P>

Sayang sekali, Anda dalam tugas.

<P>


Anda tidak diperkenankan memasuki holodeck.

</font>

<?php

}

?>

</center>

</body>

</html>

 

 

 

Menu Harian Holodeck USS Enterprise

PHP juga menyediakan bentuk pernyataan kondisional "if-elseif-else" untuk menangani kemungkinan yang lebih banyak dari pemilihan kondisi. Bentuk pernyataan kondisional ini adalah seperti di bawah ini.

 

 

 

if (kondisi pertama benar)

{

lakukan tindakan 1;

}

elseif (kondisi kedua benar)

{

lakukan tindakan 2;

}

elseif (kondisi ketiga benar)

{

lakukan tindakan 3;

}

...... dan seterusnya .......

else

{

lakukan tindakan yang lain;

}

 

 

 

Mari kita lihat contoh penerapannya untuk membuat pilihan menu harian di holodeck USS Enterprise.

 

 

 

<html>

<head>

<style type="text/css"> td {font-family: Arial;}

</style>

</head>

<body>

<font face="Arial" size="+2">

Pilihan Menu Harian Holodeck USS Enterprise

</font>

<form method="GET" action="prosesmenu.php">

<table cellspacing="5" cellpadding="5" border="0">

<tr>

<td align="center"> Pilih Hari

</td>

<td align="right">

<select name="hari">

<option value="Senin">Senin

<option value="Selasa">Selasa

<option value="Rabu">Rabu

<option value="Kamis">Kamis


<option value="Jumat">Jumat

<option value="Sabtu">Sabtu

<option value="Minggu">Minggu

</select>

</td>

</tr>

<tr>

<td colspan="2" align="center">

<input type="submit" value="Klik Di Sini!">

</td>

</tr>

</table>

</form>

</body>

</html>

 

 

 

Dengan skrip di atas kita bermaksud membuat pilihan menu harian di holodeck. Simpanlah skrip di atas dengan nama menu.php. Untuk dapat bekerja, perlu kita buat skrip di bawah ini, yang akan kita simpan dengan nama prosesmenu.php.

 

 

 

<?php

if ($hari == "Senin") (

$topik = "Romeo dan Juliet (Shakespeare)";

}

elseif ($hari == "Selasa") (

$topik = "Petualangan Robin Hood";

}

elseif ($hari == "Rabu") (

$topik = "Jurassic Park";

}

elseif ($hari == "Kamis") (

$topik = "Indiana Jones";

}

elseif ($hari == "Jumat") (

$topik = "Final Fantasy";

}


else

 

 

 

?>

<html>

<head>


(

$topik = "Maaf, Holodeck USS Enterprise tutup saat weekend.";

}


<basefont face="Arial">

</head>

<body>

Menu Petualangan Holodeck USS Enterprise<br> Hari <? echo $hari; ?> : <br>

<b><? echo $topik; ?><b>

</body>

</html>

 

 

 

Dengan dua skrip di atas, maka kita dapat memilih nama hari pada skrip pertama dan menekan tombol untuk mengaktifkan skrip kedua yang akan memilihkan topik holodeck untuk hari yang dipilih. Patut diingat, bahwa begitu


sebuah kondisi dalam bentuk "if-elseif-else" ditemukan bernilai true maka seluruh kode dalam blok kondisi yang tersebut akan dieksekusi, dan berikutnya aliran program akan dilanjutkan pada baris kode setelah blok "if- elseif-else". Jadi dalam bentuk penyataan kondisional seperti ini tidak ada dua buah blok kondisi yang akan dijalankan secara bersamaan. Hanya kondisi yang pertama kali ditemukan bernilai true yang akan dijalankan, selebihnya akan dilewatkan. Kode berikut ini akan memberi ilustrasi secara lebih baik.

 

 

 

<?php

$alpha = 12;

$beta = 15;

$delta = 19;

$gamma = 24;

$kondisi = "";

if ($alpha < $beta)

{

$kondisi .= "Alpha Lebih Kecil Daripada Beta <br>";

}

elseif ($alpha < $delta)

{

$kondisi .= "Alpha Lebih Kecil Daripada Delta <br>";

}

elseif ($alpha < $gamma)

{

$kondisi .= "Alpha Lebih Kecil Daripada Gamma <br>";

}


else

 

 

 

?>

<html>

<head>


{

$kondisi .= "Tidak Ada Kondisi Yang Sesuai <br>";

}


<basefont face="Arial">

</head>

<body>

<?php

echo $kondisi;

?>

</body>

</html>

 

 

 

Jika skrip di atas dijalankan, sebenarnya ada 3 kondisi yang bernilai true, namun pada kenyataannya hanya kode pada blok kondisi pertama ($alpha < $beta) saja yang dijalankan. Dua kondisi lainnya yang juga bernilai true tidak dijalankan, karena bentuk "if-elseif-else" hanya mengeksekusi blok kondisi pertama yang ditemukan bernilai true. kemudian akan dilanjutkan dengan mengeksekusi baris perintah/kode setelah bentuk pernyataan kondisional.

 

Notasi $kondisi .= "bla-bla-bla" adalah notasi penyambungan sebuah untai (string). Notasi ini mirip dengan di bahasa pemrograman C/C++, dan berlaku juga untuk operator aritmatika. Tabel berikut ini menunjukkan notasi normal dan notasi singkatannya yang berlaku di PHP.

 

 

 

Notasi Normal

Notasi Singkat

Keterangan

$a = $a + 1

$a++

Tambahkan 1 ke $a dan simpan hasilnya di $a

$a = $a + $x

$a += $x

Tambahkan $x ke $a dan simpan hasilnya di $a

$a = $a - 1

$a--

Kurangkan 1 dari $a dan simpan hasilnya di $a

$a = $a - $x

$a -= $x

Kurangkan $x dari $a dan simpan hasilnya di $a

$a = $a . $x

$a .= $x

Sambungkan string $x ke string $a dan simpan hasilnya di $a


Dan, Atau, Tidak

Masih ingatkah dengan skrip mencari Worf? Mari kita lihat lagi skrip tersebut.

 

 

 

<?

if ($pekerjaan == "Officer Starfleet")

{

if ($pesawat == "USS Enterprise")

{

if ($ras == "Klingon")

{

$nama = "Worf";

}

}

}

?>

 

 

 

Anda bisa tidak setuju dengan saya, namun sebenarnya skrip di atas terlalu kompleks dan sedikit mengerikan. PHP menawarkan juga operator logika yang dapat digunakan untuk menyederhanakan skrip di atas. Tabel berikut ini akan menunjukkan operator logika dalam PHP.

 

 

 

Operator

Arti

Ekspresi

Hasil Evaluasi Nilai

&&

AND

$alpha == $delta && $alpha > $beta

True

$alpha && $beta < $beta

False

||

OR

$alpha == $delta || alpha < $beta

True

$alpha > $delta || alpha < $beta

False

!

NOT

!$alpha

False

 

 

 

Dengan pengetahuan logika ini, maka kita bisa menulis kembali skrip pencarian Worf dengan lebih sederhana.

 

 

 

<?

if ($pekerjaan == "Officer Starfleet" && $pesawat == "USS Enterprise" &&

$ras == "Klingon")

{

$nama = "Worf";

}

?>

 

 

 

Bukankah skrip di atas lebih sederhana?

 

Sekali Lagi, Memilih Di Antara Banyak Pilihan

 

PHP juga menyediakan alternatif pernyataan kondisional selain dengan keluarga "if-else" yaitu bentuk "switch- case", dengan bentuk pernyataan seperti berikut ini.


switch (variabel_penentu)

{

case (kondisi_pertama_benar)

Lakukan Tindakan Untuk Kondisi Pertama; case (kondisi_kedua_benar)

Lakukan Tindakan Untuk Kondisi Kedua; case (kondisi_ketiga_benar)

Lakukan Tindakan Untuk Kondisi Ketiga;

.............. dan seterusnya ............

}

<> 

 

 

 

Kini kita akan mencoba menulis kembali kode program prosesmenu.php yang digunakan untuk menampilkan menu harian holodeck. Dengan menggunakan bentuk "switch-case", skrip program akan menjadi seperti di bawah ini.

 

 

 

<?php

// variabel penentu dalam hal ini adalah $hari yang dipilih pengguna switch ($hari)

{

// kondisi pertama case "Senin":

$topik = "Romeo dan Juliet (Shakespeare)"; break;

// kondisi kedua case "Selasa":

$topik = "Petualangan Robin Hood"; break;

// kondisi ketiga case "Rabu":

$topik = "Jurassic Park"; break;

// kondisi keempat case "Kamis":

$topik = "Indiana Jones"; break;

// kondisi kelima case "Jumat":

$topik = "Final Fantasy"; break;

// jika selain kondisi yang di atas default:

$topik = "Maaf, Holodeck USS Enterprise tutup saat weekend."; break;

}

?>

<html>

<head>

<basefont face="Arial">

</head>

<body>

Menu Petualangan Holodeck USS Enterprise<br> Hari <? echo $hari; ?> : <br>

<b><? echo $topik; ?><b>

</body>

</html>


Ada beberapa kata kunci yang penting dalam penggunaan pernyataan "switch-case". Pertama adalah perintah break yang digunakan untuk keluar dari blok "switch" dan melanjutkan ke baris perintah sesudah blok tersebut setelah ditemukan sebuah kondisi true yang pertama. Tanpa penggunaan break, maka case berikutnya akan kembali dievaluasi walaupun telah case sebelumnya telah ditemukan bernilai true. Kata default digunakan untuk "menangkap" kondisi dimana nilai variable penentu tidak memenuhi semua kriteria/kondisi pada case-case yang ada.

 

Bersatu Kita Teguh

Sampai sejauh ini, program pengolahan form yang kita buat selalu menggunakan dua halaman web yaitu satu halaman HTML yang berisi form dan satu lagi adalah halaman skrip PHP untuk memproses masukan form dan menghasilkan keluaran yang sesuai. PHP sesungguhnya menyediakan cara yang lebih baik untuk dapat menggabungkan dua halaman tersebut menjadi satu halaman saja, dengan cara menangkap nilai dari variabel yang dikirimkan oleh tombol pemroses di form.

 

Telah kita ketahui bahwa saat form dikirimkan ke skrip PHP, seluruh variabel form akan menjadi tersedia dalam lingkungan skrip PHP. Tombol pemroses, juga akan mengirimkan nilai dari variabel sesuai namanya, jika tombol pemroses ini ditekan dengan tujuan mengirimkan isian form. Dengan melakukan pengecekan terhadap ada tidaknya nilai variabel dari tombol pemroses, maka programmer dapat menggunakan file PHP tunggal untuk menghasilkan baik form isian maupun keluarannya jika isi form dikirimkan.

 

Mari kita coba menggabungkan dua halaman menjadi satu halaman skrip PHP dalam kasus menu harian holodeck. Berikut ini adalah skrip gabungannya, misalkan kita simpan dalam nama menu.php.

 

 

 

<?php

if (!$proses)

{

// jika $proses tidak memiliki nilai, artinya adalah

// form tidak dalam proses pengiriman, maka skrip akan

// menampilkan form isian.

?>

<html>

<head>

<style type="text/css"> td {font-family: Arial;}

</style>

</head>

<body>

<font face="Arial" size="+2">

Pilihan Menu Harian Holodeck USS Enterprise

</font>

<form method="GET" action="<? echo $PHP_SELF; ?>">

<table cellspacing="5" cellpadding="5" border="0">

<tr>

<td align="center"> Pilih Hari

</td>

<td align="right">

<select name="hari">

<option value="Senin">Senin

<option value="Selasa">Selasa

<option value="Rabu">Rabu

<option value="Kamis">Kamis

<option value="Jumat">Jumat

<option value="Sabtu">Sabtu

<option value="Minggu">Minggu

</select>

</td>

</tr>

<tr>

<td colspan="2" align="center">

<input type="submit" name="proses" value="Klik Di Sini!">


</td>

</tr>

</table>

</form>

</body>

</html>

<?php


 

else

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

?>

<html>

<head>


}

 

{

// jika $proses memiliki nilai, berarti data isian

// form sedang dikirim, maka skrip akan memproses

// isian form.

// variabel penentu dalam hal ini adalah $hari yang dipilih pengguna

switch ($hari)

{

// kondisi pertama case "Senin":

$topik = "Romeo dan Juliet (Shakespeare)"; break;

// kondisi kedua case "Selasa":

$topik = "Petualangan Robin Hood"; break;

// kondisi ketiga case "Rabu":

$topik = "Jurassic Park"; break;

// kondisi keempat case "Kamis":

$topik = "Indiana Jones"; break;

// kondisi kelima case "Jumat":

$topik = "Final Fantasy"; break;

// jika selain kondisi yang di atas default:

$topik = "Maaf, Holodeck USS Enterprise tutup saat weekend."; break;

}


<basefont face="Arial">

</head>

<body>

Menu Petualangan Holodeck USS Enterprise<br> Hari <? echo $hari; ?> : <br>

<b><? echo $topik; ?><b>

</body>

</html>

<?php

}

?>

 

 

 

Dengan skrip di atas, maka baik form maupun proses untuk dapat menghasilkan keluaran dapat disatukan dalam satu halaman skrip PHP. Variabel $proses adalah variabel yang dihasilkan jika tombol pemroses ditekan. Ada tidaknya nilai variabel ini yang akan menentukan apakah skrip ini memberikan keluaran berupa form ataukah akan memproses hasil isian form.

 

Untuk agar form yang dikirim dapat menghasilkan variabel $proses pada lingkungan skrip PHP, maka perlu dilakukan perubahan pada tag HTML untuk tombol submit, yaitu dari:


<input type="submit" value="Klik Di Sini!">

 

 

 

menjadi perlu ditambah atribut name seperti berikut ini.

 

 

 

<input type="submit" name="proses" value="Klik Di Sini!">

 

 

 

Hal lain yang patut dicermati adalah pada tag <form>. Alih-alih menggunakan atribut action="menu.php", kita dapat menggunakan variabel pre-defined PHP yaitu $PHP_SELF yang akan secara tepat menunjukkan bahwa skrip yang dituju adalah skrip itu sendiri. Dengan demikian, perubahan nama file menu.php menjadi nama yang lain, tidak menyebabkan kita perlu memodifikasi atribut action pada tag <form>. Bentuk dari tag <form> menjadi seperti berikut ini.

 

 

 

<form method="GET" action="<? echo $PHP_SELF; ?>">

 

 

 

Catatan Tambahan

Operator ===

 

Berikut ini adalah contoh penggunaan operator === yang berfungsi untuk melakukan pengecekan variabel apakah memiliki nilai dan jenis yang sama.

 

 

 

<?php

if (!$proses)

{

// jika nilai variabel $proses tidak ada, maka

// tampilkan halaman pertama (form isian)

?>

<html>

<head>

<style type="text/css"> td {font-family: Arial;}

</style>

</head>

<body>

<form method="GET" action="<? echo $PHP_SELF; ?>">

<table cellspacing="5" cellpadding="5" border="0">

<tr>

<td align="center"> Masukkan Sesuatu!

</td>

<td align="right">

<input type="text" name="var1">

</td>

</tr>

<tr>

<td align="center"> Masukkan Yang Lainnya!

</td>


<td align="right">

<input type="text" name="var2">

</td>

</tr>

<tr>

<td colspan="2" align="center">

<input type="submit" name="proses" value="Test Variabel">

</td>

</tr>

</table>

</form>

</body>

</html>

<?php


 

else


}

 

{

// jika nilai variabel $proses ada, maka lakukan pemrosesan

// terhadap isian form if ($var1 === $var2)

{

$hasil = "Kedua variabel identik dan berjenis sama."

}


 


else


{

$hasil = "Kedua variabel tidak identik dan/atau tidak berjenis sama."

}


 

?>

<html>

<head>

<basefont face="Arial">

</head>

<body>

<b><? echo $hasil; ?></b>

</body>

</html>

<?php

}

?>

 

 

 

Alternatif Penulisan

 

PHP juga mendukung alternatif cara penulisan (syntax) untuk struktur kontrol yang telah kita bicarakan. Anda dapat menuliskan kode dengan cara seperti ini.

 

 

 

<?php

if ($warp == 0)

{

echo "Mesin Warp Tidak Diaktifkan.";

}


else

 

 

 

?>


{

echo "Mesin Warp Sedang Diaktifkan.";

}


atau Anda dapat menuliskan seperti ini

<?php

if ($warp == 0):


else: endif;

?>


echo "Mesin Warp Tidak Diaktifkan."; echo "Mesin Warp Sedang Diaktifkan.";


 

 

 

Alternatif kedua sama saja dengan yang pertama, dan secara sederhana dibuat dengan mengganti tanda kurung kurawal pertama pada setiap pasangan dengan tanda colon/titik dua [:], menghapus tanda kurung kurawal kedua, dan mengakhiri seluruh blok dengan sebuah perintah "endif".

 

Baiklah, cukup dahulu bagian kedua dari pelajaran dasar PHP ini. Selanjutnya, kita akan belajar melakukan perulangan, sedikit tentang array, dan lebih jauh mengenai form. Jangan sampai ketinggalan!

 

 

 

Bagian 3: Esok Adalah Kemarin

Berputar-putar, Berulang-ulang

Oke, saya mengerti kebingungan Anda ketika membaca judul di atas. Saya punya sedikit saran untuk Anda untuk tidak mencoba terlalu serius memahami arti dari sub judul di atas. Lebih baik kita berkonsentrasi kepada bahasannya, karena saya memiliki sedikit rahasia untuk Anda; saya tidak pernah terlalu peduli pada judul yang saya buat sendiri. Apalah arti sebuah judul.

 

Pada bagian yang terdahulu, kita telah mempelajari pernyataan kondisional dan operator, baik operator aritmatik maupun operator logika dalam PHP.Anda juga telah belajar bagaimana PHP dapat memproses data yang dimasukkan melalui form HTML. Sekarang kita akan mempelajari lebih dalam lagi dalam topik pemrosesan form dengan fokus bagaimana PHP menangani elemen-elemen form seperti list (daftar), radio button (tombol radio) dan checkbox (kotak cek), termasuk pemahaman mengenai variabel array (larik).

 

Tanpa banyak pengantar lagi, langsung saja kita mulai dengan melihat bentuk-bentuk perulangan (loop) dalam PHP.

Warp Nine and engaged!.

 

Kembali ke Masa Depan, Menuju Masa Lampau

Perulangan (loop) adalah sebuah struktur kontrol dalam program yang memungkinkan kita untuk mengulangi eksekusi kumpulan pernyataan/kode/perintah PHP yang sama. Pengulangan ini dapat terjadi secara tidak terbatas, namun tentu kita masih cukup sehat untuk tidak membuat aplikasi yang tidak pernah selesai karena tidak pernah berhenti mengulangi suatu bagian kode PHP. Oleh karena itu, kita akan mempelajari cara pembatasan perulangan bagian kode dalam PHP.

 

Kita dapat membatasi perulangan eksekusi perintah PHP ini dengan kondisi yang kita tetapkan sendiri, atau dengan memberikan jumlah perulangan yang kita ingin lakukan. Model/bentuk perulangan dalam PHP tidak hanya satu macam, kita akan mencoba membahas satu per satu.

 

Bentuk paling sederhana dari perulangan dalam PHP adalah perulangan dengan perintah "while". Berikut adalah notasinya.

 

 

 

while ( kondisi )

{

lakukan hal ini!;

}

 

 

 

Contoh nyata dalam kegiatan harian Anda misalnya.


while ( bak mandi belum penuh )

{

timbalah air untuk mengisi bak mandi!;

}

 

 

 

Dalam bentuk perulangan while, sepanjang kondisi yang dievaluasi menghasilkan nilai true, maka seluruh perintah PHP yang berada di antara tanda kurung kurawal (blok perintah PHP) akan dieksekusi secara berulang. Perulangan eksekusi perintah ini baru berakhir jika kondisi yang dievaluasi memberikan nilai false, dan perintah PHP setelah blok perulangan akan dijalankan.

 

Untuk contoh kegiatan harian Anda di atas, sepanjang bak mandi masih berada dalam kondisi belum penuh (evaluasi kondisi menghasilkan true), maka Anda wajib terus menimba air mengisi bak mandi. Anda baru diperkenankan berhenti menimba air jika bak mandi yang Anda isi telah penuh (evaluasi kondisi menghasilkan false). Anda dapat berdoa semoga bak mandi Anda tidak terlalu besar ukurannya dan sumur Anda tidak terlalu dalam.

 

Mari kita coba mengoperasikan sebuah mesin waktu sederhana yang memberikan gambaran penerapan perulangan

while.

 

 

 

<?php

// jika form tidak dalam kondisi submit, tampilkan form awal. if (!$proses)

{

?>

<html>

<head>

</head>

<body>

<h2>Federasi Planet - Mesin Waktu Versi 1.0</h2>

<form action="<? echo $PHP_SELF; ?>" method="POST"> Selamat Datang di Mesin Waktu Versi 1.0.<br>

Mesin ini bekerja dengan menggunakan partikel chronometer,<br> dan akan membawa Anda ke masa mana pun yang Anda inginkan.<br> Jika Anda menemukan <i>bug</i> saat mencoba mesin waktu ini,<br>

segera laporkan masalah tersebut ke Pusat Penelitian Federasi Planet,<br> begitu Anda berhasil kembali ke masa Anda seharusnya.<br>

Jika Anda tidak berhasil kembali, berdoalah agar kami mengembalikan Anda.

<p>

Pilih Tahun Tujuan Anda :

<input type="text" name="tahun" size="4" maxlength="4">

<input type="submit" name="proses" value="Berangkat">

</p>

</form>

</body>

</html>

<?php


 

else

 

 

?>

<html>

<head>


}

 

// jika form dalam kondisi submit, proses isian form.

{


</head>

<body>

<?php

// tahun ini adalah ...

$tahun_ini = 2002;

// cek tahun tujuan

if ($tahun > $tahun_ini)

{

echo "<b>Menuju ke masa depan...</b><br>";


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

else

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

?>


// gunakan while untuk mencetak urutan angka tahun dari

// masa kini ke masa depan yang dituju. while ($tahun_ini < $tahun)

{

echo "Saat ini tahun : $tahun_ini.<br>";

$tahun_ini++;

}

echo "Anda sampai ke masa depan, tahun : $tahun, selamat menikmati.<br>";

}

 

{

echo "<b>Menuju ke masa lampau...</b><br>";

// gunakan while untuk mencetak urutan angka tahun dari

// masa kini ke masa lampau yang dituju. while ($tahun_ini > $tahun)

{

echo "Saat ini tahun : $tahun_ini.<br>";

$tahun_ini--;

}

echo "Anda sampai ke masa lampau, tahun : $tahun, selamat menikmati.<br>";

}


</body>

</html>

<?php

}

?>

 

 

 

Dalam kasus di atas, pertama program mesin waktu akan menanyakan tahun tujuan perjalanan kepada pengguna. Tahun tujuan ini disimpan dalam variabel $tahun dan akan dikirimkan oleh form HTML ke untuk diproses dalam skrip PHP. Skrip PHP akan menguji jika tahun yang dituju adalah di masa depan, maka bentuk perulangan while akan bekerja menghitung maju angka tahun, dengan menambah variabel $tahun_ini (yang awalnya

$tahun_ini=2002) sampai nilai $tahun_ini sama dengan $tahun, jika tidak, maka bentuk perulangan while

akan bekerja menghitung mundur angka tahun, dengan mengurangi variabel $tahun_ini sampai nilai

$tahun_ini sama dengan $tahun.

 

Catatan di sini, kita menggunakan variabel $proses agar kita dapat menyatukan form isian awal dengan skrip PHP untuk memproses masukan form dalam satu file skrip. Mengenai hal ini, telah dibahas di bagian sebelum ini.

 

Paling Tidak, Lakukan Sekali Saja...

 

Bentuk perulangan while akan mengulang eksekusi kumpulan perintah-perintah PHP sampai kondisi yang disyaratkan terpenuhi. Pertanyaannya, bagaimana jika dari awal perulangan (iterasi pertama) kondisi yang disyaratkan telah terpenuhi? Dalam contoh di atas, sebagai contohnya, jika Anda memasukkan tahun tujuan 2002, maka perulangan while di atas tidak akan dilaksanakan walau sekali pun. Bagaimana jika kita ingin memaksa program PHP kita melakukan perulangan atau eksekusi blok while walaupun hanya sekali saja?

 

Anda bisa merasa lega, karena PHP menyediakan bentuk perulangan do-while untuk memenuhi keinginan Anda. Notasi dari bentuk perulangan ini adalah sebagai berikut.

 

 

 

do

{

lakukan ini!;

} while (kondisi);

 

 

 

Mari kita coba skrip di bawah ini.


<?php

$hitung = 255;

while ($hitung == 350)

{

echo "Perhitungan Tercapai"; break;

}

?>

 

 

 

Berapa kali pun kita menjalankan skrip di atas, tidak akan pernah kita dapatkan hasil yang tampil di layar/browser. Hal ini terjadi karena pada saat while melakukan evaluasi kondisi untuk pertama kali hasilnya adalah false, sehingga blok while tidak pernah akan dieksekusi. Berbeda dengan jika kita menulis skrip PHP sebagai berikut.

 

 

 

<?php

$hitung = 255; do

{

echo "Perhitungan Tercapai"; break;

} while ($hitung == 350);

?>

 

 

 

Ketika skrip ini dijalankan, maka kita akan mendapatkan tampilan satu baris "Perhitungan Tercapai", karena dengan bentuk do-while, bagian/blok yang akan dieksekusi secara berulang akan dijalankan terlebih dahulu untuk kemudian di akhir bagian/blok, kondisi yang disyaratkan akan dievaluasi. Hasil evaluasi menentukan apakah bagian/blok tersebut akan dieksekusi ulang atau tidak. Hal ini mengakibatkan bagian/blok perulangan dalam bentuk do-while akan selalu dijalankan, setidaknya sekali saja.

 

Berikut ini, kita akan memodifikasi mesin waktu kita dengan mengganti bentuk perulangan while menjadi bentuk

do-while.

 

 

 

<?php

// jika form tidak dalam kondisi submit, tampilkan form awal. if (!$proses)

{

?>

<html>

<head>

</head>

<body>

<h2>Federasi Planet - Mesin Waktu Versi 1.0</h2>

<form action="<? echo $PHP_SELF; ?>" method="POST"> Selamat Datang di Mesin Waktu Versi 1.0.<br>

Mesin ini bekerja dengan menggunakan partikel chronometer,<br> dan akan membawa Anda ke masa mana pun yang Anda inginkan.<br> Jika Anda menemukan <i>bug</i> saat mencoba mesin waktu ini,<br>

segera laporkan masalah tersebut ke Pusat Penelitian Federasi Planet,<br> begitu Anda berhasil kembali ke masa Anda seharusnya.<br>

Jika Anda tidak berhasil kembali, berdoalah agar kami mengembalikan Anda.

<p>

Pilih Tahun Tujuan Anda :

<input type="text" name="tahun" size="4" maxlength="4">

<input type="submit" name="proses" value="Berangkat">

</p>


</form>

</body>

</html>

<?php


 

else

 

 

?>

<html>

<head>


}

 

// jika form dalam kondisi submit, proses isian form.

{


</head>

<body>

<?php

// tahun ini adalah ...

$tahun_ini = 2002;

// cek tahun tujuan

if ($tahun > $tahun_ini)

{

echo "<b>Menuju ke masa depan...</b><br>";

// gunakan while untuk mencetak urutan angka tahun dari

// masa kini ke masa depan yang dituju. while ($tahun_ini < $tahun)

{

echo "Saat ini tahun : $tahun_ini.<br>";

$tahun_ini++;

}

echo "Anda sampai ke masa depan, tahun : $tahun, selamat menikmati.<br>";

}


else


{

echo "<b>Menuju ke masa lampau...</b><br>";

// gunakan do-while untuk mencetak urutan angka tahun dari

// masa kini ke masa lampau yang dituju. do


{

echo "Saat ini tahun : $tahun_ini.<br>";

$tahun_ini--;

} while ($tahun_ini > $tahun);

echo "Anda sampai ke masa lampau, tahun : $tahun, selamat menikmati.<br>";

}

?>

</body>

</html>

<?php

}

?>

 

 

 

Bagian yang kita modifikasi adalah bagian yang ditampilkan dengan huruf tebal (bold). Modifikasi hanya dilakukan pada bagian yang berfungsi menghitung mundur (kembali ke masa lampau), karena bagian inilah yang akan dijalankan jika isian tahun tujuan sama dengan tahun ini (2002).

 

Bermain Dengan Bilangan Tertentu

 

Bentuk perulangan while dan do-while membatasi perulangan berdasarkan kondisi yang dievaluasi, sementara dalam kenyataannya seringkali kita membutuhkan perulangan dalam jumlah yang tertentu. Jika kita ingin mencetak deretan angka dari 1 sampai 100, atau ingin mencetak tag untuk tabel secara berulang dan teratur dalam jumlah pasti. Untuk kebutuhan ini, maka PHP menyediakan bentuk perulangan for yang lebih praktis bagi Anda, programmer PHP yang handal.

 

Berikut ini adalah notasi dari bentuk perulangan for.


for (nilai awal dari pencacah; kondisi batas; update pencacah)

{

lakukan hal ini!;

}

 

 

 

Pencacah (counter) adalah sebuah variabel PHP yang akan diinisiasi dengan nilai awal, kemudian diupdate nilainya sampai kondisi batas tercapai. Sebagai contoh, jika Anda ingin melakukan perulangan dengan variabel pencacah

$ulang, dari nilai pencacah awal = 0 sampai nilai pencacah = 5 dengan kenaikan pencacah = 1, maka notasinya perulangan menjadi sebagai berikut.

 

 

 

for ($ulang = 0; $ulang <= 5; $ulang++)

{

lakukan hal ini!;

}

 

 

 

Perulangan akan berlangsung selama variabel $ulang <= 5 dan pada setiap perulangan variabel tersebut akan diupdate dengan pertambahan nilai sebesar 1 (notasi $ulang++). Jika nilai variabel $ulang telah lebih besar dari 5, maka perulangan berakhir dan program akan diteruskan untuk mengeksekusi baris perintah setelah blok for.

 

Mari kita lihat bagaimana bentuk perulangan ini dapat berguna.

 

 

 

<html>

<head>

<title>Perulangan Dengan For</title>

</head>

<body>

<center>

Menghitung Perkalian 9 dari bilangan 1 sampai 20.<br>

</center>

<?php

// Tentukan bilangan pengali

$faktorpengali = 9;

// Gunakan perulangan for dari 1 sampai 20 for ($ulang = 1; $ulang <= 20; $ulang++)

{

echo "$faktorpengali x $ulang = ".($faktorpengali *

$ulang)."<br>";

}

?>

</body>

</html>

 

 

 

Skrip di atas akan membuat daftar perkalian bilangan 1 sampai 20 dengan faktor pengali 9. Pengendalian jumlah perulangan ini akan sangat bermanfaat ketika kita akan membuat tabel pada halaman HTML. Misalkan sekarang kita ingin membuat tabel yang terdiri dari 5 kolom dan 4 baris, maka dengan menggunakan dua buah perintah perulangan for yang bertumpuk (nested) segalanya akan menjadi lebih mudah. Lihatlah contoh skrip berikut ini.

 

 

 

<html>

<head>


<title>Perulangan Dengan For (2)</title>

</head>

<body>

<center>

Membuat Tabel 5 kolom x 4 baris.<br>

<table border=1>

<?php

// Membuat tabel 5 kolom x 4 Baris memerlukan dua buah.

// bentuk perulangan For yang bertumpuk.

// Perulangan For yang pertama akan digunakan untuk

// Membuat baris dengan perintah <tr> yang

// pada setiap baris tersebut akan diisi dengan kolom

// yang dibuat dengan menggunakan perulangan For yang

// kedua dengan perintah <td>.

for ($baris=1; $baris<=4; $baris++)

{

// perulangan pertama untuk baris

?>

<tr>

<?php

for ($kolom=1; $kolom<=5; $kolom++)

{

// perulangan kedua untuk kolom

?>

<td>

<?php

echo "baris $baris, kolom $kolom";

?>

</td>

<?php

}

?>

</tr>

<?php

}

?>

</table>

</center>

</body>

</html>

 

 

 

Hasilnya skrip di atas adalah sebagai berikut

 

 

 

Membuat Tabel 5 kolom x 4 baris.

baris 1, kolom 1

baris 1, kolom 2

baris 1, kolom 3

baris 1, kolom 4

baris 1, kolom 5

baris 2, kolom 1

baris 2, kolom 2

baris 2, kolom 3

baris 2, kolom 4

baris 2, kolom 5

baris 3, kolom 1

baris 3, kolom 2

baris 3, kolom 3

baris 3, kolom 4

baris 3, kolom 5

baris 4, kolom 1

baris 4, kolom 2

baris 4, kolom 3

baris 4, kolom 4

baris 4, kolom 5

 

 

Sampai di sini, Anda perlu diberikan ucapan selamat, karena telah mendapat lagi tambahan bekal penting untuk menjadi seorang programmer PHP. Pada perancangan halaman HTML, tabel memegang peranan yang sangat penting untuk menentukan tata letak komponen dan informasi. Sekarang Anda telah dapat membuat tabel di halaman HTML tidak dengan cara-cara yang menjemukan, namun dengan pemrograman melalui PHP. Siap untuk melanjutkan?

 

Ada Yang Mau Es Jeruk?


Selain dengan bentuk perulangan for seperti yang telah Anda kenal, PHP juga dengan baik hatinya menawarkan bentuk perulangan foreach, yang didesain untuk digunakan dengan peubah/variabel array/larik. Variabel array, makhluk apa lagi ini?

 

Baiklah, secara logis memang sebelum membahas mengenai foreach, kita harus mempelajari dahulu mengenai variabel array, dan hal itu yang memang akan kita lakukan. Sebuah bukti bahwa kita semua benar-benar diperbudak oleh logika pemikiran standar. Apa boleh buat.

 

Sampai saat ini, Anda mungkin baru mengenal variabel yang hanya memiliki satu nilai saja, misalnya $minuman = "Es Teh". Bagaimana jika kita ingin memiliki variabel yang menampung berbagai jenis dari minuman? Di sinilah baru kita perlu memohon bantuan kepada variabel array/larik. Berikut adalah contohnya.

 

 

 

$minuman = array("Es Teh", "Es Jeruk", "Es Cendol", "Es Degan", "Es Kolak");

 

 

 

Kini variabel $minuman adalah variabel array, yang berisi nilai "Es Teh", "Es Jeruk", "Es Cendol", "Es Degan", dan "Es Kolak". Anda tentu bisa membuat contoh lain dari variabel array, misalkan untuk mendaftar nama-nama mantan pacar dahulu.

 

Setiap nilai dari variabel array dapat diakses melalui nomor indeksnya, di mana secara alamiah elemen/nilai pertama dimulai dengan 0 (nol). Sehingga jika kita ingin mengakses nilai "Es Teh", maka notasinya adalah

 

 

 

$minuman[0]

 

 

 

dan nilai "Es Kolak" dapat diakses dengan notasi

 

 

 

$minuman[4]

 

 

 

Sama seperti variabel tunggal biasa, penamaan variabel array juga harus dimulai dengan tanda $ sebagai tanda variabel dan harus diawali dengan huruf dan dapat diikuti dengan huruf dan angka.

 

Seperti telah Anda lihat, kita dapat mendefinisikan variabel array sekaligus memberi elemen/nilai dengan perintah/fungsi array(), namun Anda juga memiliki alternatif lain dalam mendefinisikan setiap elemen/nilai untuk setiap notasi indeks, seperti cara berikut.

 

 

 

$minuman[0] = "Es Teh";

$minuman[1] = "Es Jeruk";

$minuman[2] = "Es Cendol";

$minuman[3] = "Es Degan";

$minuman[4] = "Es Kolak";

 

 

 

Nah, apakah masih ada yang mau es jeruk?

 

Tambahkan Yang Baru atau Ganti Saja


Suatu saat bisa saja Anda ingin menambah jenis minuman dalam variabel array kita, contohlah Anda ingin menambahkan "Es Blewah", maka Anda dapat menambahkannya sebagai elemen/nilai dengan indeks yang baru, seperti pada contoh berikut.

 

 

 

$minuman[5] = "Es Blewah";

 

 

 

Maka variable array kita akan menjadi seperti ini.

 

 

 

$minuman = array("Es Teh", "Es Jeruk", "Es Cendol", "Es Degan", "Es Kolak", "Es Blewah");

 

 

 

Untuk memodifikasi atau mengganti nilai/element dari variabel array secara mudah dan sederhana Anda tinggal memberikan nilai baru untuk indeks array yang ingin kita ganti. Misalkan Anda ingin mengganti "Es Cendol" menjadi "Es Dawet", maka tinggal ada tulis sebagai berikut.

 

 

 

$minuman[2] = "Es Dawet";

 

 

 

Sehingga susunan variabel array menjadi seperti di bawah ini.

 

 

 

$minuman = array("Es Teh", "Es Jeruk", "Es Dawet", "Es Degan", "Es Kolak", "Es Blewah");

 

 

 

Variabel array dalam PHP dapat menyimpan baik data string maupun numerik, bahkan dalam sebuah variabel array yang sama dapat ditampung dua jenis data tersebut. Tidak setiap bahasa pemrograman memiliki kemewahan seperti ini.

 

Indeks elemen pada variabel array yang telah kita bahas di atas semuanya berbentuk numerik, namun sesungguhnya PHP menawarkan lebih dari itu. Kita dapat secara bebas menentukan bentuk indeks dari elemen, misalnya seperti berikut ini.

 

 

 

$minuman['satu'] = "Es Teh";

$minuman['dua'] = "Es Jeruk";

$minuman['tiga'] = "Es Cendol";

$minuman['favorit'] = "Es Degan";

$minuman['tidaklaku'] = "Es Kolak";

 

 

 

Lebih jauh mengenai variabel array akan dibahas lagi artikel khusus mengenai operasi variabel array.

 

Sekarang Anda dapat mencoba membuat skrip PHP yang memanfaatkan variabel array, masih dengan film favorit kita, Star Trek.


<html>

<head>

<title>Kapal Perang Dalam Star Trek</title>

<base font face="Arial">

</head>

<body>

<?php


 

 

 

 

?>

<p>


// Definisikan Variabel Array

$ufp_ship = array("USS Enterprise", "USS Voyager", "USS Reliant", "USS Defiant");

$klingon_ship = array("B'rel","K't'inga","K'tanco","K'Vort");


Kapal Perang milik United Federation of Planets (UFP) antara lain:

<ul>

<?php


 

 

 

 

?>

</ul>

<p>


for ($i=0; $i<sizeof($ufp_ship); $i++)

{

echo "<li>".$ufp_ship[$i];

}


Kapal Perang milik Kerajaan Klingon antara lain:

<ul>

<?php

for ($j=0; $j<sizeof($klingon_ship); $j++)

{

echo "<li>".$klingon_ship[$j];

}

?>

</ul>

</body>

</html>

 

 

 

Dalam skrip PHP di atas, mula-mula kita mendefinisikan dua buah variabel array dan menggunakan perulangan for terhadap masing-masing variabel array tersebut, mengekstrak dengan menggunakan notasi indeks dan menampilkan satu-persatu isi variabel array tersebut. Untuk membatasi jumlah perulangan agar sesuai dengan jumlah elemen pada variabel array, digunakan fungsi sizeof() yang menghasilkan jumlah elemen dari sebuah variabel array.

 

Hmm, Suara Apa Itu?

Baiklah, jika Anda sudah mulai lelah belajar array, sekaranglah saatnya untuk mengenal perintah perulangan foreach yang konon khusus digunakan untuk jenis variabel array. Hikayat lain mengenai foreach ini adalah bahwa fungsi ini tiruan dari fungsi dengan nama yang sama di bahasa Perl yang menakutkan itu. Struktur dari perulangan ini adalah sebagai berikut.

 

 

 

foreach ($array as $temp)

{

lakukan hal ini!;

}

 

 

 

Bingung? Jangan khawatir, banyak yang mengalami hal yang serupa. Coba kita terjemahkan maksud struktur di atas dalam bahasa kita, maka bunyinya kurang lebih adalah "ambil setiap element dari variabel array $array, letakkan dalam variabel $temp, lakukan kumpulan perintah-perintah di antara tanda kurung kurawal ({

... }) dengan menggunakan variabel $temp".


Mari kita modifikasi skrip PHP terakhir kita dengan menggunakan perulangan foreach untuk menggantikan perulangan for. Skrip kita akan tampak seperti berikut ini.

 

 

 

<html>

<head>

<title>Kapal Perang Dalam Star Trek</title>

<base font face="Arial">

</head>

<body>

<?php


 

 

 

 

?>

<p>


// Definisikan Variabel Array

$ufp_ship = array("USS Enterprise", "USS Voyager", "USS Reliant", "USS Defiant");

$klingon_ship = array("B'rel","K't'inga","K'tanco","K'Vort");


Kapal Perang milik United Federation of Planets (UFP) antara lain:

<ul>

<?php


 

 

 

 

?>

</ul>

<p>


foreach ($ufp_ship as $ship)

{

echo "<li>".$ship;

}


Kapal Perang milik Kerajaan Klingon antara lain:

<ul>

<?php

foreach ($klingon_ship as $ship)

{

echo "<li>".$ship;

}

?>

</ul>

</body>

</html>

 

 

 

Entah Anda rasakan atau tidak, tapi dengan perulangan foreach ini, skrip PHP kita terlihat lebih sederhana dan lebih rapi, sehingga jika tidak dibutuhkan bilangan pencacah dalam perulangan yang Anda lakukan, Anda dianjurkan menggunakan perulangan foreach jika bekerja dengan variabel array.

 

Berikan Pilihan, Atau Tidak Sama Sekali

Dunia ini penuh dengan pilihan, Anda setuju dengan saya bukan? Namun pilihan yang terlalu bebas kadang kala dapat menjadi suatu hal yang sulit. Jika seluruh mobil mewah di dunia ini bisa Anda miliki dengan gratis, tentu Anda akan sulit memilih antara BMW, Mercedes, Ferrari, Audi, atau bahkan Rolls-Royce. Untunglah, pilihan kita umumnya terbatas, sehingga kemungkinan saat ini Anda cuma memiliki pilihan beberapa mobil saja yang dapat Anda beli, atau mungkin malah tidak ada sama sekali. Jika Anda ada pada kondisi terakhir, berarti hidup Anda sangat tidak rumit dan pelik. Bersyukurlah.

 

Dalam membuat sebuah aplikasi maupun halaman berbasis web yang dinamis, sering Anda harus memberikan pilihan yang terbatas. Selain untuk membantu pengguna dalam mengoperasikan fungsi aplikasi, juga dimaksudkan agar integritas dan keseragaman data dapat terpenuhi.

 

Bayangkan jika Anda tidak memberikan pilihan terbatas waktu bertanya makanan favorit kepada pengguna aplikasi, untuk jawaban "nasi soto" saja, Anda mungkin akan variasi masukan pengguna berupa "nasi + soto", "soto dan nasi", "nasi dengan soto", "soto pakai nasi", atau mungkin "soto campur nasi". Padahal maksud sama. Bayangkan jika jawaban ini akan disimpan dalam basis data, betapa sulitnya pencarian orang-orang yang menggemari nasi soto.


Anda dapat menyederhanakan masalah ini dengan menyediakan pilihan bagi pengguna. Pilihan dapat diberikan dalam bentuk komponen dari <form> antara lain:

 

·       Tombol Radio (radio button), untuk jawaban tunggal dari beberapa pilihan, dengan tag html:

 

<input type="radio"...... >

 

·       Kotak Cek (check box), untuk jawaban jamak dari beberapa pilihan, dengan tag html:

 

<input type="checkbox"...... >

 

·       Kotak Kombo (combo box), untuk jawaban tunggal dari beberapa pilihan, dengan tag html:

 

<select.... >

 

<option ... >.... </option>

......

 

</select>

 

·       Kotak Daftar (list box), untuk jawaban jamak dari beberapa pilihan.

 

<select ... size="x" multiple>

 

<option ... >.... </option>

......

 

</select>

 

 

Dengan x adalah jumlah daftar yang tampak di layar, atau tinggi dari kotak daftar, multiple menunjukkan bahwa pilihan jamak atau lebih dari satu diperbolehkan.

 

Mari kita coba lihat contoh penerapan untuk tombol radio. Dalam hal ini, kita tidak membutuhkan sama variabel array

dan perulangan.

 

 

 

<html>

<head>

<title>Contoh Penggunaan Tombol Radio</title>

</head>

<body>

<?php

if (!$kirim)

{

// Tampilkan form dan pilihan

?>

<form action="<?php echo $PHP_SELF ?>" method="GET"> Apakah Minuman Favorit Captain Jean Luc Piccard?<br>

<input type="radio" name="minfav" value="Wedang Ronde">Wedang Ronde<br>

<input type="radio" name="minfav" value="Wedang Ronde">Earl Green Tea<br>

<input type="radio" name="minfav" value="Wedang Ronde">Scotch<br>

<input type="radio" name="minfav" value="Wedang Ronde">Red Wine<br>

<br>

<input type="submit" name="kirim" value="Pilih">

</form>

<?php


 

else


}

 

{

// jika telah dipilih, tampilkan yang dipilih


?>

Minuman Favorit Captain Jean Luc Piccard menurut pilihan Anda adalah:

<br>

<b><?php echo $minfav ?></b>

<?php

}

?>

</body>

</html>

 

 

 

Penggunaan kotak cek membutuhkan variable array dan berikut ini adalah contoh penerapannya untuk jawaban jamak dari pilihan yang ada.

 

 

 

<html>

<head>

<title>Contoh Penggunaan Kotak Cek</title>

</head>

<body>

<?php

if (!$kirim)

{

// Tampilkan form dan pilihan

?>

<form action="<?php echo $PHP_SELF ?>" method="GET">

Siapa Tokoh Favorit Anda dalam Star Trek: The Next Generation?<br>

<input type="checkbox" name="charfav[]" value="Jean Luc Piccard">Jean Luc Piccard<br>

<input type="checkbox" name="charfav[]" value="William T. Riker">William

T. Riker<br>

<input type="checkbox" name="charfav[]" value="Data">Data<br>

<input type="checkbox" name="charfav[]" value="Deanne Troi">Deanne Troi<br>

<input type="checkbox" name="charfav[]" value="Worf">Worf<br>

<br>

<input type="submit" name="kirim" value="Pilih">

</form>

<?php


 

else

 

 

?>


}

 

{

// jika telah dipilih, tampilkan yang dipilih


Tokoh Favorit dalam Star Trek: The Next Generation menurut pilihan Anda adalah: <ul>

<?php


 

 

 

 

?>

</ul>

<?php

 

?>

</body>

</html>


foreach ($charfav as $tokoh)

{

echo "<li>$tokoh";

}

 

 

 

}


Cara pengunaan kotak kombo, sebenarnya telah diulas pada bagian kedua artikel ini, namun jika Anda tidak berkeberatan, maka lihatlah skrip berikut ini untuk menyegarkan ingatan Anda, ketimbang kembali membuka bagian kedua artikel ini. Pada skrip ini kita tidak menggunakan variabel array.

 

 

 

<html>

<head>

<title>Contoh Penggunaan Kotak Kombo</title>

</head>

<body>

<?php

if (!$kirim)

{

// Tampilkan form dan pilihan

?>

<form action="<?php echo $PHP_SELF ?>" method="GET"> Apakah Minuman Favorit Captain Jean Luc Piccard?<br>

<select name="minfav">

<option value="Wedang Ronde">Wedang Ronde</option>

<option value="Wedang Ronde">Earl Green Tea</option>

<option value="Wedang Ronde">Scotch</option>

<option value="Wedang Ronde">Red Wine</option>

</select>

<br><br>

<input type="submit" name="kirim" value="Pilih">

</form>

<?php


 

else

 

 

?>


}

 

{

// jika telah dipilih, tampilkan yang dipilih


Minuman Favorit Captain Jean Luc Piccard menurut pilihan Anda adalah:

<br>

<b><?php echo $minfav ?></b>

<?php

}

?>

</body>

</html>

 

 

 

Bagaimanakah cara penggunaan kotak daftar untuk menampilkan pilihan yang dapat dipilih secara multiple? Serupa dengan penggunaan kotak cek, maka kita dapat membuat skrip semacam ini.

 

 

 

<html>

<head>

<title>Contoh Penggunaan Kotak Daftar</title>

</head>

<body>

<?php

if (!$kirim)

{

// Tampilkan form dan pilihan

?>

<form action="<?php echo $PHP_SELF ?>" method="GET">

Siapa Tokoh Favorit Anda dalam Star Trek: The Next Generation?<br>

<select name="charfav[]" size="5" multiple>

<option value="Jean Luc Piccard">Jean Luc Piccard</option>

<option value="William T. Riker">William T. Riker</option>

<option value="Data">Data</option>


<option value="Deanne Troi">Deanne Troi</option>

<option value="Worf">Worf</option>

</select>

<br>

<input type="submit" name="kirim" value="Pilih">

</form>

<?php


 

else

 

 

?>


}

 

{

// jika telah dipilih, tampilkan yang dipilih


Tokoh Favorit dalam Star Trek: The Next Generation menurut pilihan Anda adalah: <ul>

<?php


 

 

 

 

?>

</ul>

<?php

 

?>

</body>

</html>


foreach ($charfav as $tokoh)

{

echo "<li>$tokoh";

}

 

 

 

}


 

 

 

Berhenti Atau Lanjutkan

Dalam perulangan, ada dua kata kunci penting yang harus Anda cermati penggunaannya, yaitu break dan

continue.

 

Perintah break dapat digunakan untuk keluar dari perulangan jika didapati kondisi yang tidak diharapkan. Setelah perintah break, maka sisa perulangan yang belum dijalankan akan diabaikan. Contoh penggunaannya adalah pada pengecekan bilangan pembagi sebelum dilakukan pembagian berulang untuk menghindarkan kesalahan divided by zero.

 

Kebalikannya, perintah continue digunakan untuk melompati suatu iterasi dalam perulangan dan eksekusi program langsung menuju pada iterasi berikutnya. Contoh penggunaan perintah continue dapat dilihat pada skrip berikut ini.

 

 

 


<?php

 

 

 

 

 

?>


for ($i=1; $i<=10; $i++)

{

if ($i == 7) { continue; } echo $i;

}


 

 

 

Ketika skrip diatas dijalankan, maka semua bilangan bulat dari 1 sampai 10 akan ditampilkan kecuali bilangan 7 karena pada $i = 7 eksekusi program dalam perulangan dilompati langsung ke perulangan berikutnya ($i = 8).

 

Jangan Ke Mana-mana

Bagian ketiga artikel PHP? Siapa Takut! ini telah berakhir. Kabar buruk bagi yang sudah bosan membaca artikel ini, karena bagian keempat akan segera menyusul untuk mulai membicarakan penggunaan basis data MySQL dengan skrip PHP. Ini merupakan fondasi terpenting dalam membangun aplikasi berbasis web atau situs web dinamis dengan PHP. Jadi pastikan Anda jangan ke mana-mana, karena kita akan segera kembali setelah ini.


Bagian 4: Hei, Ternyata Bisa Bekerja!

Pada artikel-artikel sebelumnya, kita telah belajar cara menggunakan skrip PHP untuk memproses informasi masukan dari pengguna atau pengunjung situs kita. Anda sangat mungkin kini sudah cukup mahir membuat <form> dan komponen-komponennya untuk dapat diisi oleh pengguna, termasuk juga skrip untuk memproses dan menanggapi masukan dari pengguna. Sudah cukupkah?

 

Sampai sekarang kita belum pernah mempelajari cara menyimpan dan mengambil kembali informasi dalam situs kita, padahal proses penyimpanan, modifikasi, penghapusan, dan pembacaan data adalah hal yang nyaris tidak terpisahkan dari pemrosesan data. Apa gunanya kita memproses data, jika kita tidak mampu mengingatnya?

 

Saat inilah kita membutuhkan basis data (database). Inilah pahlawan kita dalam mempermudah pemrosesan informasi. Mari kita mulai.

 

Pasangan Kita Tahun Ini

Salah satu faktor yang membuat PHP menjadi sangat populer sebagai bahasa skrip dalam pembuatan aplikasi berbasis web dan situs web dinamis adalah karena bahasa ini mendukung demikian banyak sistem basis data, mulai dari mSQL, MySQl, MS-SQL, MS-Access, PostgreSQL, bahkan sampai Oracle. Fungsi-fungsi untuk mempermudah pengaksesan berbagai jenis basis data tersebut tersedia lebih dari cukup pada PHP, sehingga meringankan, menyederhakanan, serta mempercepat proses pengembangan aplikasi berbasis web.

 

Dari sekian banyak kombinasi PHP dan sistem basis data yang ada, terpilih pasangan PHP/MySQL sebagai yang terbaik dan terharmonis. Mengapa? Keduanya adalah produk-produk terbaik dari gerakan open-source. Mudah- mudahan Anda tidak membuka kedok bahwa Anda bukan 'anak gaul' dengan bertanya apa yang dimaksud dengan gerakan open-source. Ke mana saja Anda selama ini?

 

MySQL memberikan hasil yang optimal dari sisi kecepatan dan reliabitas manajemen data. Sifatnya yang open-source menyebabkan MySQL berkembang secara pesat dan digunakan begitu banyak pengguna yang tidak ingin membuang dana begitu besar untuk sebuah sistem basis data seperti jika menggunakan sistem basis data komersial. Untuk penggunaan pada jumlah data skala medium ke bawah, MySQL memang pas, apalagi ditambah ketersediaan MySQL pada berbagai platform populer seperti Linux, FreeBSD, dan MS Windows 9x/NT/2000. Produk open source lain dalam beberapa hal lebih unggul, misalnya PostgreSQL yang mampu menjamin integritas data dan dapat digunakan untuk jumlah data skala besar, namun keterbatasan platform pendukungnya sangat berpengaruh terhadap popularitasnya. Saat ini, PHP secara built-in telah mendukung MySQL tanpa perlu modul tambahan.

 

Sementara promosinya kita hentikan dan kita mulai bekerja kembali.

 

Siapkan Semua Peralatan

Sebelum Anda lanjutkan, perlu Anda pastikan dahulu sistem basis data MySQL telah terinstall dengan baik di sistem Anda. Jika Anda tidak menemukan tanda-tanda kehidupan dari server MySQL, Anda dapat menginstalasi MySQL dari distribusi sistem operasi Anda (jika Anda menggunakan basis Linux) atau dengan mendownload versi terbarunya dari situs resmi MySQL di http://www.mysql.com/. Ada perusahaan lain yang mengedarkan versi modifikasi dari MySQL dengan tambahan fitur transaksi dan jenis tabel yang berbeda yaitu NuSphere (http://www.nusphere.com/), namun karena masalah ini masih jadi pertentangan antara MySQL AB sebagai perilis awal kode MySQL dan dengan NuSphere, maka Anda tidak dianjurkan menggunakan produk MySQL dari NuSphere.

 

Anda dapat belajar melakukan sendiri instalasi MySQL dari manual yang tersedia. Mungkin dibutuhkan sedikit usaha jika Anda melakukan instalasi di sistem Linux, apalagi jika Anda melakukan instalasi bukan dari distribusi biner, tapi percayalah Anda pasti mampu melakukannya. Instalasi MySQL di sistem operasi Windows relatif lebih mudah.

 

Jika instalasi telah selesai dilakukan dan server MySQL telah siap, baiklah Anda siapkan bekal berikutnya. Ada baiknya Anda mengenal bahasa SQL (Structured Query Language) yang umum digunakan untuk berinteraksi dengan server basis data. Pengetahuan mengenai SQL akan sangat membantu karena bahasa ini akan digunakan pada hampir semua interaksi PHP dengan MySQL. Jika Anda belum mengenal SQL, tidak perlu khawatir. Tetaplah maju tak gentar karena Anda tetap akan dibantu tahap demi tahap dalam artikel ini.

 

Bagaimana jika Anda salah satu pembenci MySQL? Karena PHP mendukung hampir semua sistem basis data populer yang ada, Anda akan tetap dapat menggunakan dasar-dasar teknik berinteraksi dengan server basis data yang dibahas dalam artikel ini untuk diaplikasikan pada sistem basis data yang Anda sukai. Bukalah manual PHP, maka Anda akan dapati bahwa fungsi-fungsi untuk mengakses basis data manapun sesungguhnya tidak jauh berbeda.

Maka, tetaplah bergabung bersama kami.


Daftar Awak USS Enterprise NCC-1701D

Bayangkan Anda adalah seorang lulusan terbaik akademi militer United Federation of Planet bidang sistem informasi. Penugasan pertama Anda adalah pada kapal perang angkasa terbaik USS Enterprise NCC-1701D dipimpin oleh Captain Jean Luc Piccard yang masih selalu mencari cara untuk menumbuhkan rambut di kepalanya. Ketika briefing awal, Anda diharapkan membuat sistem informasi yang mencatat daftar awak USS Enterprise NCC-1701D. Tentu, karena First Officer William T. Riker fanatik dengan PHP dan MySQL, Anda harus membuatnya dalam PHP.

 

Officer Geordi LaForge menjelaskan bahwa sistem informasi ini haruslah mencakup data nama, pangkat, jabatan, lama bertugas, e-mail, dan hobi dari setiap awak. Sehingga tabel basis data yang dibuat haruslah minimal memuat data tersebut.

 

Sebagai seorang lulusan terbaik, Anda paham bahwa perintah dasar SQL untuk pengoperasian basis data antara lain:

 

·       SELECT ; digunakan untuk menampilkan data dari sebuah tabel,

·       INSERT ; digunakan untuk memasukkan data baru ke sebuah tabel,

·       UPDATE ; digunakan untuk memodifikasi data yang telah ada,

·       DELETE ; digunakan untuk menghapus data pada sebuah tabel.

 

Perintah dasar di atas akan kita gunakan dalam membuat sistem informasi daftar awak USS Enterprise NCC-1701D, namun sebelumnya kita harus membuat basis data dan tabelnya pada MySQL kita. Bukalah program CLI (Command Line Interface) MySQL dengan mengetik baris perintah berikut pada shell sistem operasi Anda. Pastikan perintah/program mysql dapat dipanggil dari CLI sistem operasi Anda.




 

Nama pengguna adalah nama pengguna pada sistem basis data MySQL yang telah dibuat pada saat instalasi dan konfigurasi server basis data MySQL. Jika diperlukan password, maka program mysql akan memberikan prompt bagi Anda untuk memasukkan password. Jika urusan protokoler ini telah selesai, maka pada layar komputer Anda akan muncul prompt sebagai berikut.




 

Misalkan Anda ingin membuat basis data penyimpanan awak kapal dengan nama uss_enterprise, dan awak kapal akan disimpan dalam tabel awak dalam basis data tersebut, maka ketiklah sebagai berikut.




 

 

Kini Anda dapat membuat tabel untuk menyimpan daftar awak, dengan mengetik perintah berikut ini.








 

 

Jika tidak ada kesalahan dalam proses pembuatan table, maka seharusnya CLI mysql akan memberikan hasil sebagai berikut.




 

Sekarang kita perlu mengisi basis data ini dengan data awal. Data awal yang kita masukkan ada dua. Mengapa dua? Jawabannya sederhana saja, karena saya hanya ingin memasukkan dua data saja. Mengapa bukan tiga atau satu? Karena saya lebih suka dua.





 

Kolom/field pertama table awak (KODE) memiliki sifat AUTO_INCREMENT, jadi secara otomatis akan bertambah nilainya setiap pengisian data. Hal ini akan menjamin primary key (kolom KODE) selalu unik. Agar MySQL otomatis mengisi nilai pada kolom KODE, maka pada saat melakukan pengisian data (INSERT), kolom ini diberikan nilai Null. Mari kita lihat apakah proses pengisian data telah sukses.




 

Perintah di atas adalah perintah SQL, yang artinya "ambillah semua data dan kolom dari tabel awak". Anda dapat membatasi kolom yang diambil dengan mengganti tanda * dengan nama kolom yang akan diambil dipisahkan dengan tanda koma (,). Pembatasan jumlah data yang diambil dapat dilakukan dengan menggunakan persyaratan (WHERE

....) atau dengan perintah LIMIT. Bacalah manual MySQL, Anda akan dapati penjelasan mengenai hal ini secara lebih detil.

 

Jika Anda jeli, mungkin Anda bertanya mengapa digunakan frasa \G untuk mengakhiri perintah SELECT dan bukannya semi colon (;) atau \g? Frasa \G menyebabkan hasil query ditampilkan di layar secara vertikal, bukan dalam bentuk tabel baris kolom. Jika data ditampilkan dalam bentuk tabel baris kolom, hasilnya kemungkinan besar akan berantakan karena terbatasnya lebar layar CLI (80 karakter). Berikut tampilan yang dihasilkan jika Anda berhasil memasukkan data ke tabel awak.





 

Anda dapat menggunakan perintah SQL SELECT untuk menghitung jumlah record/data pada tabel awak.




 

Hasilnya adalah seperti berikut ini




 

Sampai di sini, berarti basis data, tabel, dan datanya sendiri telah siap untuk tugas Anda. Kini kita segera mulai dengan membuat skrip PHP untuk mengakses basis data MySQL. Sebelumnya ketik quit pada program CLI MySQL untuk keluar dari aplikasi.

 

Hai MySQL, Saya Datang!

Untuk pemanasan, Mari kita buat dahulu skrip PHP sederhana untuk menghitung jumlah record/data yang ada di tabel

awak.





$server = "localhost";

 

 

 

// nama pengguna basis data

 

$namauser = "test"; // misalkan user adalah 'test'

 

 

 

// password pengguna basis data

 

$passuser = "test"; // misalkan password adalah 'test'

 

 

 

// nama basis data

 

$db = "uss_enterprise";

 

 

 

// membuka koneksi PHP ke basis data MySQL

 

$koneksi = mysql_connect($server, $namauser, $passuser);

 

 

 

// menentukan perintah SQL untuk query

 

$query = "SELECT COUNT(*) FROM awak";

 

 

 

// jalankan perintah SQL untuk query

 

// pada basis data uss_enterprise pada koneksi

 

// yang sudah dibuka ($koneksi)

 

$hasil = mysql_db_query($db, $query, $koneksi);

 

 

 

// mengambil data dari variabel $hasil

 

$jml_rec = mysql_result($hasil, 0);

 

 

 

// tampilkan hasilnya di halaman html

 

 

echo "Jumlah record/data pada tabel adalah : $jml_rec";

 

 

 

// bebaskan memori yang digunakan untuk proses


 

Anda akan dapati hasilnya sebagai berikut.

 

 

 

Jumlah record/data pada tabel adalah : 2

 

 

 

Selamat! Skrip PHP pertama Anda untuk mengakses MySQL telah berhasil Anda buat. Mari sekarang kita bicarakan tahap demi tahap cara kerja skrip yang baru kita buat di atas.

 

1.     Langkah pertama yang harus dikerjakan adalah memberikan informasi-informasi penting yang dibutuhkan untuk membuat koneksi ke basis data. Informasi ini meliput: nama server tempat MySQL yang akan diakses, nama pengguna database dan passwordnya, dan nama basis data yang akan diakses. Informasi ini disimpan dalam variabel PHP.

2.     Untuk dapat berkomunikasi dengan basis data, maka dibutuhkan suatu koneksi basis data ke server MySQL. Semua komunikasi akan dilewatkan pada koneksi ini. Pada PHP, koneksi ke MySQL diinisiasi dengan perintah mysql_connect().




 

Fungsi ini memiliki 3 parameter: nama server, nama pengguna MySQL dan passwordnya. Jika server basis data MySQL dan server web secara fisik berada dan beroperasi dalam satu mesin, maka nama server umumnya cukup ditulis localhost atau dengan nomor IP loopback 127.0.0.1.

 

Hasil dari fungsi ini adalah sebuah "pengenal hubungan" (link identifier) yang dalam skrip PHP di atas disimpan pada variabel $koneksi. Pengenal ini akan selalu digunakan oleh skrip untuk berkomunikasi dengan basis data.

 

3.     Setelah kita memiliki koneksi ke basis data, maka sekaranglah saatnya mengirim perintah query dalam SQL ke basis data kita. Fungsi yang digunakan adalah mysql_db_query(). Fungsi ini memiliki 3 parameter pula: nama basis data, string query dalam bahasa SQL, dan pengenal hubungan untuk koneksi yang telah kita bicarakan sebelumnya.




 

Hasil dari fungsi mysql_query() disimpan dalam variabel $hasil. Isi dari variabel $hasil ini sangat bergantung dari perintah query SQL yang diberikan. Variabel ini dapat saja berisi satu atau lebih baris atau kolom data yang ada pada basis data.

 

Anda dapat mengambil dan mengekstraksi isi dari variabel hasil query dengan berbagai fungsi yang tersedia dalam PHP sesuai dengan kebutuhan Anda. Kali ini kita gunakan saja fungsi mysql_result() yang akan menggunakan variabel hasil query dan nomor baris serta nama kolom (optional/tidak perlu ada) untuk mengambil informasi dari hasil query yang kita butuhkan.


 

Fungsi di atas mengandung arti ambil baris indeks 0 (baris pertama) dari hasil indeks $hasil, dan hasilnya disimpan dalam variabel $jml_rec. Fungsi-fungsi lain sebagai alternatif dari mysql_result() akan kita bicarakan kemudian.

 

4.     Akhirnya, adalah hal yang bijak untuk memperhatikan bahwa hasil dari query sangat mungkin cukup menyita memory yang sangat Anda butuhkan untuk proses selanjutnya. Hal ini terutama terjadi jika perintah query ini menghasilkan baris dan kolom dalam jumlah yang relatif besar. Anda dapat membebaskan penggunaan memory oleh variabel hasil query ini dengan perintah mysql_free_result(), setelah semua proses yang membutuhkan variabel hasil query itu telah selesai dilaksanakan.

 

Perlihatkan Sesuatu Padaku!

Skrip PHP di atas merupakan contoh yang amat dasar. Sekarang kita ingin menggunakan skrip PHP untuk menampilkan data yang ada pada tabel awak, bukan hanya jumlahnya saja.

 

Kebetulan Anda termasuk species manusia yang pemalas, sehingga sangat enggan untuk menulis berulang-ulang perintah dan variabel yang sama pada setiap skrip PHP yang Anda buat. Anda akan memisahkan beberapa variabel untuk kebutuhan koneksi basis data dan menyimpannya pada file terpisah, misalkan koneksi.inc.php. File ini akan berisi skrip sebagai berikut.





 

File ini yang kita sisipkan pada setiap skrip PHP yang akan kita buat dengan menggunakan perintah/fungsi include() atau require(). Anda ingin mengetahui kegunaan fungsi die()? Fungsi ini berguna untuk menghentikan seluruh eksekusi program dan menampilkan string yang tertentu jika proses eksekusi perintah gagal atau ditemukan kesalahan.

 

Skrip PHP berikut ini akan menampilkan isi dari tabel awak ke dalam format halaman HTML. Untuk mempermudah tata letak, kita akan minta bantuan pada tag <table> dan rekan-rekannya.





echo "<table border=1 cellpadding=1 cellspacing=0>\n";

 

echo "<tr>\n";

 

echo "<td>Kode</td>\n";

 

echo "<td>Nama</td>\n";

 

echo "<td>Pangkat</td>\n";

 

echo "<td>Jabatan</td>\n";

 

echo "<td>Tugas</td>\n";

 

echo "<td>Hobi</td>\n";

 

echo "</tr>\n";

 

 

 

// gunakan perulangan while

 

// perulangan akan terjadi sepanjang masih ditemukan record

 

while ($barisdata = mysql_fetch_array($hasil))

 

{

 

// isikan elemen array baris ke masing-masing variabel

 

$kode = $barisdata["KODE"];

 

$nama = $barisdata["NAMA"];

 

$pangkat = $barisdata["PANGKAT"];

 

$jabatan = $barisdata["JABATAN"];

 

$bertugas = $barisdata["BERTUGAS"]." th";

 

$email = "mailto:".$barisdata["EMAIL"];

 

$hobi = $barisdata["HOBI"];

 

 

 

// format dalam baris dan kolom tabel

 

echo "<tr>\n";

 

echo "<td>$kode</td>\n";

 

echo "<td>";

 

echo "<a href=$email>$nama</a>";

 

echo "</td>\n";


 

Pada contoh di atas, digunakan fungsi mysql_fetch_array() yang akan mengekstraksi variabel hasil query

$hasil ke dalam variabel array $barisdata. Indeks komponen variabel array ini secara otomatis adalah nama kolom dari hasil query. Dengan demikian, kita dapat mengakses tiap komponen/elemen dari variabel array

$barisdata sesuai dengan nama kolomnya, seperti pada baris-baris perintah berikut ini.




 

Perulangan yang digunakan adalah perulangan while yang akan terus melakukan perulangan sampai fungsi mysql_fetch_array() tidak memberikan hasil atau dengan kata lain sampai pernyataan $barisdata = mysql_fetch_array($hasil) bernilai false. Berikut ini adalah hasil skrip di atas.

 

Kode

Nama

Pangkat

Jabatan

Tugas

Hobi

1

Jean Luc Piccard

Captain

Captain

5 th

Archeology

2

William T. Riker

Commander

First Officer

5 th

Holodeck Game


Cara Lain Ada Nggak, Sih?

Jangan khawatir, karena begitu banyaknya fungsi yang disediakan pada PHP, mungkin suatu saat Anda akan bingung dalam memilih cara yang akan digunakan. Kita dapat juga menggunakan fungsi mysql_fetch_row() untuk maksud yang sama dengan di atas, hanya saja variabel array yang dihasilkan akan berindeks angka sederhana, mulai dari 0 untuk kolom pertama sampai dengan (n - 1) untuk kolom terakhir (n). Berikut ini adalah contoh penerapan untuk maksud yang sama dengan skrip di sebelumnya.

 

 

 

<html>

 

<head>

 

<title>Menampilkan Isi Tabel Awak</title>

 

</head>

 

 

 

<body>

 

 

 

<?php

 

// ambil data koneksi dari file koneksi.inc.php

 

require("koneksi.inc.php");

 

 

 

// menentukan perintah SQL untuk query

 

$query = "SELECT * FROM awak";

 

 

 

// jalankan perintah SQL untuk query

 

$hasil = mysql_db_query($db, $query, $koneksi) or

 

die("Kesalahan pada query!");

 

 

 

// tampilkan hasilnya di halaman html dengan tabel

 

echo "<table border=1 cellpadding=1 cellspacing=0>\n";

 

echo "<tr>\n";

 

echo "<td>Kode</td>\n";

 

echo "<td>Nama</td>\n";

 

echo "<td>Pangkat</td>\n";

 

echo "<td>Jabatan</td>\n";


echo "<td>Tugas</td>\n";

 

echo "<td>Hobi</td>\n";

 

echo "</tr>\n";

 

 

 

// gunakan perulangan while

 

// perulangan akan terjadi sepanjang masih ditemukan record

 

while ($barisdata = mysql_fetch_row($hasil))

 

{

 

// isikan elemen array baris ke masing-masing variabel

 

$kode = $barisdata[0];

 

$nama = $barisdata[1];

 

$pangkat = $barisdata[2];

 

$jabatan = $barisdata[3];

 

$bertugas = $barisdata[4]." th";

 

$email = "mailto:".$barisdata[5];

 

$hobi = $barisdata[6];

 

 

 

// format dalam baris dan kolom tabel

 

echo "<tr>\n";

 

echo "<td>$kode</td>\n";

 

echo "<td>";

 

echo "<a href=$email>$nama</a>";

 

echo "</td>\n";

 

echo "<td>$pangkat</td>\n";

 

echo "<td>$jabatan</td>\n";

 

echo "<td>$bertugas</td>\n";

 

echo "<td>$hobi</td>\n";

 

echo "</tr>\n";

 

}


 

Huruf tebal (bold) pada skrip di atas menunjukkan perbedaan dengan skrip sebelumnya.

 

Dengan fungsi list(), Anda juga dapat langsung menugaskan variabel-variabel tertentu untuk menerima hasil dari fungsi mysql_fetch_row(). Berikut adalah contohnya, masih dalam permasalahan yang sama dengan skrip sebelumnya.





$hasil = mysql_db_query($db, $query, $koneksi) or

 

die("Kesalahan pada query!");

 

 

 

// tampilkan hasilnya di halaman html dengan tabel

 

echo "<table border=1 cellpadding=1 cellspacing=0>\n";

 

echo "<tr>\n";

 

echo "<td>Kode</td>\n";

 

echo "<td>Nama</td>\n";

 

echo "<td>Pangkat</td>\n";

 

echo "<td>Jabatan</td>\n";

 

echo "<td>Tugas</td>\n";

 

echo "<td>Hobi</td>\n";

 

echo "</tr>\n";

 

 

 

// gunakan perulangan while

 

// perulangan akan terjadi sepanjang masih ditemukan record

 

while (list($kode,$nama,$pangkat,$jabatan,$bertugas,$email,$hobi) =

 

mysql_fetch_row($hasil))

 

{

 

 

 

// modifikasi beberapa variabel hasil mysql_fetch_row()

 

$bertugas = $bertugas." th";

 

$email = "mailto:".$email;

 

 

 

// format dalam baris dan kolom tabel

 

echo "<tr>\n";

 

echo "<td>$kode</td>\n";

 

echo "<td>";

 

echo "<a href=$email>$nama</a>";


 

Fungsi list() menyebabkan array hasil dari mysql_fetch_row() langsung diisikan pada variabel-variabel yang didaftar pada fungsi list() sesuai dengan urutannya.

 

Dari ketiga cara di atas, Anda dapat menentukan sendiri mana yang lebih Anda sukai. Jika Anda sangat konvensional, tidak praktis, bebal dan hanya ingin menggunakan fungsi mysql_result(), Anda bisa mengekstraksi variabel

$hasil dengan cara sebagai berikut.




 

Dengan $i adalah indeks dari baris mulai dari 0 untuk baris pertama sampai (n - 1) untuk baris ke-n. Tentu Anda harus memodifikasi perulangannya sehingga jumlah perulangan harus tepat sebanyak n kali atau tidak sama sekali jika query tidak menghasilkan satu pun baris data. Anda juga harus menugaskan bilangan pencacah $i yang terus bertambah agar pengaksesan bisa berlanjut ke record berikutnya. Sudahlah, pokoknya lebih rumit daripada ketiga cara di atas.

 

Mencari Jarum Dalam Tumpukan Jerami


Anda setuju bahwa sub judul di atas bombastis? Sama. Tetapi, biarlah atau ganti saja sub judulnya sesuai dengan keinginan Anda. Yang jelas, kita kini akan belajar membuat sebuah form untuk mencari sebuah data dan menampilkannya berdasarkan nama yang dimasukkan oleh pengguna.

 

Teknik menyatukan halaman form dengan proses dan hasilnya telah kita pelajari pada bagian sebelumnya, pasti dengan kecerdasan yang Anda miliki, tidak akan terlupakan begitu saja. Intinya kita akan membedakan status pencarian dengan mendeteksi adanya/nilai variabel tertentu ($cari) yang dikirim oleh tombol "Cari" pada form isian. Jika variabel ini bernilai, maka berarti dokumen/skrip PHP sedang dalam proses pencerian, jika tidak, tampilkan form untuk pencarian.

 

<html>

 

<head>

 

<title>Pencarian Nama</title>

 

<basefont face="Arial">

 

</head>

 

 

 

<body>

 

 

 

<?php

 

 

 

// cek apakah kondisi form terkirim atau tidak

 

if (!$cari)

 

{

 

 

 

// jika form tidak dalam kondisi terkirim,

 

// tampilkan form pencarian nama

 

 

 

?>

 

 

 

<center>

 

<form action="<?php echo $PHP_SELF ?>" method="POST">

 

<font size=5>Program Pencarian Data Awak USS Enterprise</font>

 

<p>

 

Masukkan nama awak yang dicari :

 

<p>


<input type="text" name="form_nama" size="50" maxlength="50">

 

<input type="submit" name="cari" value=" Cari Awak ">

 

</form>

 

</center>

 

 

 

<?php

 

 

 

}

 

else

 

{

 

 

 

// jika form dalam kondisi terkirim,

 

// lakukan pencarian dan tampilkan hasilnya

 

 

 

// ambil variabel untuk koneksi basis data

 

require("koneksi.inc.php");

 

 

 

// tentukan query dan kriteria pencarian

 

$query = "SELECT * FROM awak WHERE NAMA LIKE '%$form_nama%'";

 

 

 

// lakukan proses query

 

$hasil = mysql_db_query($db,$query,$koneksi);

 

 

 

// cek apakah pencarian ada hasilnya

 

$jml_rec = mysql_num_rows($hasil);

 

 

 

if (!$jml_rec)

 

{

 

// jika pencarian tidak ada hasilnya,


// tampilkan pesan gagal

 

 

 

?>

 

 

 

<center>

 

<font size=5>Nama Awak tidak ditemukan!</font><p>

 

<a href="<?php echo $PHP_SELF?>">Klik di sini

 

untuk kembali</a>

 

</center>

 

 

 

<?php

 

}

 

else

 

{

 

// jika pencarian memberikan hasil,

 

// tampilkan dalam halaman html

 

 

 

// membuat tabel untuk menampilkan hasil pencarian

 

echo "<font size=5>Hasil Pencarian ".

 

"Ditemukan $jml_rec Data</font><br>\n";

 

echo "<table border=1 cellpadding=1 cellspacing=0>\n";

 

echo "<tr>\n";

 

echo "<td>Kode</td>\n";

 

echo "<td>Nama</td>\n";

 

echo "<td>Pangkat</td>\n";

 

echo "<td>Jabatan</td>\n";

 

echo "<td>Tugas</td>\n";

 

echo "<td>Hobi</td>\n";

 

echo "</tr>\n";


 

// gunakan perulangan while

 

// perulangan akan terjadi sepanjang masih

 

// ditemukan record

 

while (list($kode,$nama,$pangkat,$jabatan,$bertugas,

 

$email,$hobi) = mysql_fetch_row($hasil))

 

{

 

 

 

// modifikasi beberapa variabel hasil

 

// mysql_fetch_row()

 

$bertugas = $bertugas." th";

 

$email = "mailto:".$email;

 

 

 

// format dalam baris dan kolom tabel

 

echo "<tr>\n";

 

echo "<td>$kode</td>\n";

 

echo "<td>";

 

echo "<a href=$email>$nama</a>";

 

echo "</td>\n";

 

echo "<td>$pangkat</td>\n";

 

echo "<td>$jabatan</td>\n";

 

echo "<td>$bertugas</td>\n";

 

echo "<td>$hobi</td>\n";

 

echo "</tr>\n";

 

 

 

}

 

 

 

echo "</table>\n";

 

echo "<p>\n";


 

Skrip Pencarian Nama Awak USS Enterprise di atas menggunakan kriteria pencarian dengan operator LIKE yaitu "WHERE NAMA LIKE '%$form_nama%'". Operator LIKE ini adalah operator pada bahasa SQL di MySQL yang memiliki cakupan pencarian lebih luas dari pada operator '='. Bentuk '%[string]%' akan menyebabkan pencarian dilakukan terhadap setiap data yang mengandung '[string]'. Operator LIKE ini juga tidak membedakan huruf kapital dan huruf kecil. Berikut ilustrasinya.





 

Fungsi baru yang Anda jumpai pada skrip di atas adalah mysql_num_rows() yang akan memberikan hasil jumlah baris/data yang dihasilkan dari proses query. Hasil dari fungsi ini disimpan pada variabel $jml_rec yang akan digunakan untuk menentukan apakah data yang dicari ditemukan atau tidak. Jika variabel $jml_rec = 0 berarti data tidak ditemukan, dan jika lebih dari nol, maka seluruh hasil akan ditampilkan dalam tabel pada halaman HTML.

 

Cobalah jalankan skrip PHP di atas, lama-kelamaan Anda akan mengerti dasar-dasar alur kerja skrip untuk pencarian data. Skrip ini dapat dikembangkan lebih jauh sesuai dengan kebutuhan Anda.

 

Awak Kapal Baru

 

Sampai saat ini, Anda telah berulang kali menggunakan perintah SQL SELECT yang berguna untuk mengambil informasi dari basis data yang ada. Kini saatnya kita membuat skrip untuk mengisi basis data kita dengan awak-awak kapal USS Enterprise yang lainnya. Yang jelas, kita tidak mungkin memasukkan satu per satu data awak tersebut melalui Aplikasi CLI MySQL yang sangat membosankan dan tidak menarik itu. Kita ingin data dimasukkan melalui halaman HTML yang dibuat dengan skrip PHP kita. Caranya?

 

Untuk mengisi data baru ke dalam tabel basis data, kita menggunakan perintah SQL lainnya, yaitu INSERT. Cobalah skrip PHP berikut ini. Agar pada langkah-langkah berikutnya Anda tidak perlu mengganti nama skrip ini, simpanlah dengan nama awakinput.php.





<center>

 

<form action="<?php echo $PHP_SELF ?>" method="POST">

 

<font size=5>Masukkan Data Awak USS Enterprise Baru</font>

 

<p>

 

<table border=0 cellspacing=2 cellpadding=2>

 

 

 

<tr>

 

<td>Nama Awak</td>

 

<td>

 

<input type="text" name="form_nama" size="50"

 

maxlength="50">

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td>Pangkat</td>

 

<td>

 

<input type="text" name="form_pangkat" size="50"

 

maxlength="50">

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td>Jabatan</td>

 

<td>

 

<input type="text" name="form_jabatan" size="50"

 

maxlength="50">

 

</td>

 

</tr>


 

<tr>

 

<td>Lama Bertugas</td>

 

<td>

 

<input type="text" name="form_bertugas" size="2"

 

maxlength="2"> (dalam tahun)

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td>e-mail</td>

 

<td>

 

<input type="text" name="form_email" size="50"

 

maxlength="50">

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td>Hobi</td>

 

<td>

 

<input type="text" name="form_hobi" size="50"

 

maxlength="50">

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td colspan=2 align=center>

 

<input type="submit" name="tambah" value=" Tambah ">

 

</td>


</tr>

 

 

 

</table>

 

</form>

 

</center>

 

 

 

<?php

 

 

 

}

 

else

 

{

 

 

 

// jika form dalam kondisi terkirim,

 

// lakukan insert ke basis data

 

 

 

// ambil variabel untuk koneksi basis data

 

require("koneksi.inc.php");

 

 

 

// tentukan query dan kriteria pencarian

 

$query = "INSERT INTO awak VALUES (

 

Null,

 

'".addslashes($form_nama)."',

 

'".addslashes($form_pangkat)."',

 

'".addslashes($form_jabatan)."',

 

$form_bertugas,

 

'".addslashes($form_email)."',

 

'".addslashes($form_hobi)."'

 

)";


// lakukan proses query

 

$hasil = mysql_db_query($db,$query,$koneksi)

 

or die('Kesalahan pada proses query!');

 

 

 

// Tampilkan pesan proses input telah selesai

 

 

 

?>

 

 

 

<center>

 

<font size=5>Proses Input Berhasil!</font><p>

 

Data Awak Nama

 

<b>

 

<?php echo addslashes($form_nama) ?>

 

</b>

 

telah disimpan.

 

 

 

<p>

 

<a href="<?php echo $PHP_SELF ?>">Klik di sini

 

untuk kembali</a>

 

</center>

 

 

 

<?php

 

 

 

}

 

 

 

?>

 

 

 

</body>

 

</html>


Anda mungkin belum mengenal kegunaan fungsi addslashes(). Fungsi ini berguna untuk memastikan bahwa data string yang dikirim ke server MySQL telah bebas dari karakter-karakter terlarang, seperti ', ", \, dan sebagainya, sehingga proses query terjamin dari kegagalan.

 

Untuk mencoba skrip ini, masukkanlah data misalnya:




 

Untuk melihat apakah proses input yang kita lakukan berhasil, maka gunakan skrip PHP yang kedua, ketiga, atau keempat dari artikel ini. Hasilnya kurang lebih tampak sebagai berikut.

 

Kode

Nama

Pangkat

Jabatan

Tugas

Hobi

1

Jean luc Piccard

Captain

Captain

5 th

Archeology

2

William T. Riker

Commander

First Officer

5 th

Holodeck Game

3

Deanne Troi

Commander

Counselor

2 th

Fine Art

 

Selain menggunakan fungsi mysql_db_query(), Anda dapat juga menggunakan fungsi mysql_query() yang lebih praktis untuk digunakan berulang-ulang pada basis data yang sama. Sebelum fungsi ini, terlebih dahulu haruslah didefinisikan dahulu basis data yang digunakan dengan fungsi mysql_select_db(). Sehingga perintah




 

dapat diganti dengan




 

Bentuk yang kedua ini jauh lebih praktis jika kita secara berulang-ulang melakukan proses query pada basis data yang sama. Fungsi mysql_select_db() cukup dilakukan sekali saja diawal skrip ataupun diletakkan pada skrip koneksi.inc.php, dan selanjutnya cukup dengan perintah mysql_query() saja.

 

Data Salah, Tolong Diubah!

Tiba-tiba timbul masalah, Anda salah memasukkan data. Anda harus segera membuat skrip lain untuk mengubah data yang sudah dimasukkan, sebelum data ini diakses oleh para pengguna lainnya. Ayo cepat, kita diburu waktu!

 

Berbeda dengan menambahkan data baru, proses perbaikan (edit) data tidak berjalan dalam dua langkah: isi dan simpan. Sebelum kita memperbaiki data, kita harus memilih dahulu data yang akan diubah, data asli sebelum diubah ditampilkan, ubah data sesuai keinginan, kemudian simpan perubahannya. Untuk mudahnya, skrip mengubah data kita bagi menjadi 2 buah skrip, yang pertama adalah untuk mencari dan memilih data yang akan diubah dan skrip yang kedua untuk melakukan perubahan dan menyimpan perubahannya.

 

Skrip yang pertama ini akan kita modifikasi dari skrip keempat pada artikel ini, yang bertugas menampilkan semua data yang ada pada tabel awak. Berikut ini adalah skrip yang telah dimodifikasi. Tambahan dan modifikasi skrip tampak pada bagian yang berhuruf tebal. Simpanlah hasil perubahan ini dengan nama awakdsp.php.


<html>

 

<head>

 

<title>Menampilkan Isi Tabel Awak</title>

 

<basefont face="Arial">

 

</head>

 

 

 

<body>

 

 

 

<?php

 

 

 

// ambil data koneksi dari file koneksi.inc.php

 

require("koneksi.inc.php");

 

 

 

// menentukan perintah SQL untuk query

 

$query = "SELECT * FROM awak";

 

 

 

// jalankan perintah SQL untuk query

 

$hasil = mysql_db_query($db, $query, $koneksi) or

 

die("Kesalahan pada query!");

 

 

 

// tampilkan hasilnya di halaman html dengan tabel

 

echo "<font size=5>Data Awak USS Enterprise NCC-1701-D</font>\n";

 

echo "<table border=1 cellpadding=1 cellspacing=0>\n";

 

echo "<tr>\n";

 

echo "<td>Kode</td>\n";

 

echo "<td>Nama</td>\n";

 

echo "<td>Pangkat</td>\n";

 

echo "<td>Jabatan</td>\n";

 

echo "<td>Tugas</td>\n";


echo "<td>Hobi</td>\n";

 

echo "<td>Pilihan</td>\n";

 

echo "</tr>\n";

 

 

 

// gunakan perulangan while

 

// perulangan akan terjadi sepanjang masih ditemukan record

 

while (list($kode,$nama,$pangkat,$jabatan,$bertugas,$email,$hobi) =

 

mysql_fetch_row($hasil))

 

 

 

{

 

// modifikasi beberapa variabel hasil mysql_fetch_row()

 

$bertugas = $bertugas." th";

 

$email = "mailto:".$email;

 

 

 

// format dalam baris dan kolom tabel

 

echo "<tr>\n";

 

echo "<td>$kode</td>\n";

 

echo "<td>";

 

echo "<a href=$email>$nama</a>";

 

echo "</td>\n";

 

echo "<td>$pangkat</td>\n";

 

echo "<td>$jabatan</td>\n";

 

echo "<td>$bertugas</td>\n";

 

echo "<td>$hobi</td>\n";

 

echo "<td>";

 

echo "<a href=\"awakedit.php?kodeawak=$kode\">Edit</a>";

 

echo "</td>\n";

 

echo "</tr>\n";


 

Jalankan skrip PHP ini di browser Anda, dan saksikan perubahannya. Pada setiap baris data pada tabel, tersedia hyperlink untuk edit/ubah baris data yang bersangkutan di kolom paling kanan (kolom Pilihan). Hyperlink ini akan memanggil skrip awakedit.php yang akan kita buat berikut ini dengan sekaligus mengirim nilai variabel

$kodeawak sesuai dengan kode dari data yang akan diedit.

 

Berikut ini adalah skrip untuk mengedit data yang akan disimpan dengan nama awakedit.php.





 

// jika form tidak dalam kondisi terkirim,

 

// tampilkan form pencarian nama

 

// cek apakah variabel $kode dikirimkan

 

if (!$kodeawak) {

 

die('Tidak ada awak yang dipilih untuk diedit!'); }

 

 

 

// Tentukan query untuk ada yang akan diambil

 

$query = "SELECT * FROM awak WHERE KODE='$kodeawak'";

 

 

 

// jalankan query

 

$hasil = mysql_query($query) or

 

die('Kesalahan pada proses query!');

 

 

 

// cek dan ekstrak hasil query

 

$jml_rec = mysql_num_rows($hasil);

 

if (!($jml_rec>0)) { die('Data tidak ditemukan!'); }

 

 

 

list($kode,$nama,$pangkat,$jabatan,$bertugas,$email,$hobi) =

 

mysql_fetch_row($hasil);

 

 

 

?>

 

 

 

<center>

 

<form action="<?php echo $PHP_SELF ?>" method="POST">

 

<font size=5>Edit Data Awak USS Enterprise</font>

 

<p>

 

<table border=0 cellspacing=2 cellpadding=2>


<tr>

 

<td>Nama Awak</td>

 

<td>

 

<input type="hidden" name="form_kode"

 

value="<?php echo $kode ?>">

 

<input type="text" name="form_nama" size="50"

 

value="<?php echo $nama ?>" maxlength="50">

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td>Pangkat</td>

 

<td>

 

<input type="text" name="form_pangkat" size="50"

 

value="<?php echo $pangkat ?>" maxlength="50">

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td>Jabatan</td>

 

<td>

 

<input type="text" name="form_jabatan" size="50"

 

value="<?php echo $jabatan ?>" maxlength="50">

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td>Lama Bertugas</td>

 

<td>


<input type="text" name="form_bertugas" size="2"

 

value="<?php echo $bertugas ?>" maxlength="2">

 

(dalam tahun)

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td>e-mail</td>

 

<td>

 

<input type="text" name="form_email" size="50"

 

value="<?php echo $email ?>" maxlength="50">

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td>Hobi</td>

 

<td>

 

<input type="text" name="form_hobi" size="50"

 

value="<?php echo $hobi ?>" maxlength="50">

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td colspan=2 align=center>

 

<input type="submit" name="simpan" value=" Simpan ">

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

</table>


 

</form>

 

</center>

 

 

 

<?php

 

 

 

// bebaskan memori yang digunakan untuk proses

 

mysql_free_result($hasil);

 

 

 

}

 

else

 

{

 

 

 

// jika form dalam kondisi terkirim,

 

// lakukan perubahan basis data

 

 

 

// tentukan query

 

$query = "UPDATE awak SET

 

NAMA='".addslashes($form_nama)."',

 

PANGKAT='".addslashes($form_pangkat)."',

 

JABATAN='".addslashes($form_jabatan)."',

 

BERTUGAS=$form_bertugas,

 

EMAIL='".addslashes($form_email)."',

 

HOBI='".addslashes($form_hobi)."'

 

WHERE KODE='$form_kode'";

 

 

 

// lakukan proses query

 

$hasil = mysql_query($query)

 

or die('Kesalahan pada proses query!');


 

Tidak ada yang baru pada skrip PHP di atas kecuali penggunaan perintah SQL UPDATE untuk mengubah data yang sudah ada. Kolom KODE tidak ikut diubah karena kolom ini adalah PRIMARY KEY sebagai acuan dari perubahan data yang dilakukan. Data KODE ini disimpan pada form sebagai jenis komponen form hidden, agar tetap dapat dikirimkan ke bagian skrip untuk menyimpan perubahan.

 

Cobalah ubah masa tugas Deanne Troi dari 2 tahun menjadi 3 tahun. Jika skrip yang Anda buat benar, maka hasil perubahan akan langsung terlihat.

 

Kalau Gajah Mati Meninggalkan Apa?

Masalah berikutnya, jika seorang awak sudah tidak lagi terdaftar sebagai awak USS ENTERPRISE baik karena perpindahan tugas maupun karena gugur, maka data awak tersebut harus dienyahkan dari sistem basis data kita. Anda perlu membuat skrip untuk menghapus data.


Indentik dengan proses edit, proses penghapusan juga harus melalui tahap pemilihan data yang akan dihapus, kemudian data yang akan dihapus ditampilkan, dan terakhir dilakukan proses penghapusan. Untuk itu kita gunakan dua skrip juga, satu skrip adalah modifikasi dari skrip awakdsp.php dan satu lagi skrip yang bertugas menampilkan data dan melakukan proses penghapusan data.

 

Langkah pertama, modifikasi skrip awakdsp.php dengan menambahkan hyperlink untuk penghapusan pada setiap baris data yang ada. Berikut adalah skrip awakdsp.php yang telah dimodifikasi. Penambahan yang terjadi adalah pada yang berhuruf tebal.

 

<html>

 

<head>

 

<title>Menampilkan Isi Tabel Awak</title>

 

<basefont face="Arial">

 

</head>

 

 

 

<body>

 

 

 

<?php

 

 

 

// ambil data koneksi dari file koneksi.inc.php

 

require("koneksi.inc.php");

 

 

 

// menentukan perintah SQL untuk query

 

$query = "SELECT * FROM awak";

 

 

 

// jalankan perintah SQL untuk query

 

$hasil = mysql_db_query($db, $query, $koneksi) or

 

die("Kesalahan pada query!");

 

 

 

// tampilkan hasilnya di halaman html dengan tabel

 

echo "<font size=5>Data Awak USS Enterprise NCC-1701-D</font>\n";

 

echo "<table border=1 cellpadding=1 cellspacing=0>\n";

 

echo "<tr>\n";

 

echo "<td>Kode</td>\n";


echo "<td>Nama</td>\n";

 

echo "<td>Pangkat</td>\n";

 

echo "<td>Jabatan</td>\n";

 

echo "<td>Tugas</td>\n";

 

echo "<td>Hobi</td>\n";

 

echo "<td>Pilihan</td>\n";

 

echo "</tr>\n";

 

 

 

// gunakan perulangan while

 

// perulangan akan terjadi sepanjang masih ditemukan record

 

while (list($kode,$nama,$pangkat,$jabatan,$bertugas,$email,$hobi) =

 

mysql_fetch_row($hasil))

 

{

 

// modifikasi beberapa variabel hasil mysql_fetch_row()

 

$bertugas = $bertugas." th";

 

$email = "mailto:".$email;

 

 

 

// format dalam baris dan kolom tabel

 

echo "<tr>\n";

 

echo "<td>$kode</td>\n";

 

echo "<td>";

 

echo "<a href=$email>$nama</a>";

 

echo "</td>\n";

 

echo "<td>$pangkat</td>\n";

 

echo "<td>$jabatan</td>\n";

 

echo "<td>$bertugas</td>\n";

 

echo "<td>$hobi</td>\n";

 

echo "<td>";

 

echo "<a href=\"awakedit.php?kodeawak=$kode\">Edit</a>";


 

Langkah berikutnya adalah membuat skrip awakdel.php sebagai berikut.





require("koneksi.inc.php");

 

 

 

mysql_select_db($db, $koneksi);

 

 

 

// cek apakah kondisi form terkirim atau tidak

 

if (!$hapus)

 

{

 

// jika form tidak dalam kondisi terkirim,

 

// tampilkan form pencarian nama

 

 

 

// cek apakah variabel $kode dikirimkan

 

if (!$kodeawak) {

 

die('Tidak ada awak yang dipilih untuk dihapus!'); }

 

 

 

// Tentukan query untuk ada yang akan diambil

 

$query = "SELECT * FROM awak WHERE KODE='$kodeawak'";

 

 

 

// jalankan query

 

$hasil = mysql_query($query) or

 

die('Kesalahan pada proses query!');

 

 

 

// cek dan ekstrak hasil query

 

$jml_rec = mysql_num_rows($hasil);

 

if (!($jml_rec>0)) { die('Data tidak ditemukan!'); }

 

 

 

list($kode,$nama,$pangkat,$jabatan,$bertugas,$email,$hobi) =

 

mysql_fetch_row($hasil);

 

 

 

?>


 

<center>

 

<form action="<?php echo $PHP_SELF ?>" method="POST">

 

<font size=5>Edit Data Awak USS Enterprise</font>

 

<p>

 

<table border=0 cellspacing=2 cellpadding=2>

 

 

 

<tr>

 

<td>Nama Awak</td>

 

<td>

 

<input type="hidden" name="form_kode"

 

value="<?php echo $kode ?>">

 

<?php echo $nama ?>

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td>Pangkat</td>

 

<td>

 

<?php echo $pangkat ?>

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td>Jabatan</td>

 

<td>

 

<?php echo $jabatan ?>

 

</td>

 

</tr>


 

<tr>

 

<td>Lama Bertugas</td>

 

<td>

 

<?php echo $bertugas ?> tahun

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td>e-mail</td>

 

<td>

 

<?php echo $email ?>

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td>Hobi</td>

 

<td>

 

<?php echo $hobi ?>

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td colspan=2 align=center>

 

<input type="submit" name="hapus" value=" Hapus Data ">

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

</table>


</form>

 

</center>

 

 

 

<?php

 

 

 

// bebaskan memori yang digunakan untuk proses

 

mysql_free_result($hasil);

 

 

 

}

 

else

 

{

 

 

 

// jika form dalam kondisi terkirim,

 

// lakukan penghapusan data

 

 

 

// tentukan query

 

$query = "DELETE FROM awak

 

WHERE KODE='$form_kode'";

 

 

 

// lakukan proses query

 

$hasil = mysql_query($query)

 

or die('Kesalahan pada proses query!');

 

 

 

// Tampilkan pesan proses hapus telah selesai

 

 

 

?>

 

 

 

<center>

 

<font size=5>Proses Hapus Berhasil!</font><p>


 

Cobalah sekarang hapus Deanne Troi mulai dari menjalankan file skrip awakdsp.php dan memilih hyperlink Hapus. Jika skrip Anda benar dalam pembuatannya, maka proses penghapusan akan berjalan dengan baik. Maka dengan ini tugas Anda membuat basis data awak USS Enterprise telah diselesaikan dengan gemilang. Simpan semua dokumen dan skrip Anda dan jangan lupa sesegera mungkin menghubungi Counselor Deanne Troi untuk minta ditraktir dalam rangka pindah tugasnya.

 

Butuh Bantuan Tambahan Dari PHP?

Puhh! Anda kini telah menguasai dengan baik cara mengakses basis data MySQL dari PHP. Dengan dasar ini, maka Anda sudah dapat mulai membuat web dinamis yang berbasis data. Namun, Anda merasa sering kali mengalami kesulitan untuk melacak kesalahan pemrograman yang tidak sengaja Anda lakukan? Umumnya kesalahan terjadi pada saat merancang perintah SQL, tetapi mencari di bagian mana dari perintah SQL yang salah itu juga tidak mudah dan butuh waktu. Adakah cara yang lebih cepat untuk membantu pekerjaan mencari kutu ini?

 

PHP, kembali lagi kita harus berterimakasih kepadanya, menyediakan banyak sekali alat bantu pelacakan kesalahan (error tracking). Untuk melacak kesalahan pada proses pengaksesan MySQL, PHP menyediakan fungsi-fungsi mysql_errno() yang menunjukkan nomor indeks dari kesalahan yang terjadi, dan mysql_error() yang memberikan keterangan kepada kita mengenai kesalahan apa yang terjadi. Berikut ini adalah contoh penggunaannya.





 

 

<body>

 

 

 

<?php

 

// ambil data koneksi dari file koneksi.inc.php

 

require("koneksi.inc.php");

 

 

 

// menentukan perintah SQL untuk query

 

$query = "SELECT FROM awak";

 

 

 

// jalankan perintah SQL untuk query

 

$hasil = mysql_db_query($db, $query, $koneksi);

 

 

 

if (!$hasil)

 

 

{

 

 

 

$no_error = mysql_errno();

 

$pesan_error = mysql_error();

 

 

 

echo "Kesalahan MySQL No $no_error : $pesan_error";

 

 

 

}

 

 

 

?>

 

 

 

</body>

 

</html>

 

Jika skrip di atas dijalankan, maka akan muncul pesan kesalahan sebagai berikut.


Kesalahan MySQL No 1064 : You have an error in your SQL syntax near 'FROM awak' at line 1

 

Akhirnya, selesai juga bagian artikel yang paling melelahkan ini. Pada bagian terakhir dari PHP? Siapa Takut! akan kita bicarakan mengenai kemampuan PHP untuk membaca dan menulis file serta mencoba merancang fungsi-fungsi buatan sendiri. Siapkan Anda untuk satu trayek lagi...

 

 

 

Bagian 5: Sebuah Perhentian Sementara

Membangkitkan Kenangan

Jika Anda masih juga membaca artikel bagian kelima ini, artinya Anda benar-benar tangguh dan berkemauan kuat. Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan pada bagian-bagian sebelumnya telah cukup banyak memberikan bekal bagi Anda untuk membangun sendiri situs-situs dinamis dengan skrip PHP.

 

Pada bagian keempat, Anda telah melihat betapa PHP dapat digunakan untuk mengakses basis data MySQL. PHP dapat menyimpan, mencari, memperbaiki, dan menghapus informasi yang tersimpan pada basis data MySQL dengan sangat mudah dan sederhana. Anda ternyata tidak perlu sering mengkerutkan kening Anda. Memang inilah salah satu kekuatan PHP, kemudahan koneksi dengan basis data, bukan hanya dengan basis data MySQL, tapi juga dengan banyak basis data populer lainnya.

 

Dalam kenyataanya, kita sering mengalami bahwa data tidak tersimpan secara rapi dalam baris dan kolom basis data, dan seringkali juga Anda harus menyimpan suatu informasi dalam model file teks ASCII. Problem utama menjadi muncul, karena ternyata Anda belum mengetahui caranya.

 

Ada tiga pilihan untuk menghadapi situasi ini. Pilihan pertama Anda dapat menyuruh seseorang untuk memasukkan data-data tersebut ke dalam basis data. Pilihan kedua Anda dapat mengangkat tangan sebahu dan kemudian menghela nafas panjang sembari memutuskan untuk keluar dari pekerjaan Anda sekarang. Pilihan yang lain, Anda dapat menggunakan PHP untuk menyelesaikan problem Anda.

 

Karena Anda telah menunjukkan ketangguhan Anda untuk belajar PHP, saya yakin pilihan ketiga yang akan Anda ambil, dan inilah isi dari bagian kelima artikel PHP? Siapa Takut!

 

Pada bagian akhir artikel terakhir ini, kita juga akan mempelajari mengenai pembuatan fungsi-fungsi pada skrip PHP, yang akan membantu kemalasan kita untuk menulis bagian skrip berulang-ulang. Kencangkan sabuk pengaman Anda, dan kita masuki putaran final perjalanan kita.

 

Ditemukan Manuskrip Tua

Seperti juga bahasa pemrograman yang lain, PHP juga dilengkapi dengan fungsi-fungsi yang lengkap untuk menulis dan membaca file dengan mudah. Mari kita buat dulu sebuah file teks yang akan kita beri nama manuskrip.txt sebagai berikut.

 

 

 

Beribu abad yang lalu, kami adalah ras cerdas yang hidup dan berkelana ke seluruh penjuru jagad raya ini. Ketika kami sampai pada masa di mana ras kami tidak mampu mempertahankan populasi dan menuju kepunahan, kami menciptakan sebuah program protein yang membawa kode genetik dasar ras kami. Protein ini mampu berevolusi selama ribuan abad sampai akhirnya akan membentuk ras cerdas serupa kami. Kami sebarkan program ini pada sistem-sistem planet yang mampu mendukung evolusi program kami.

 

Jika kalian menemukan manuskrip ini, maka itulah tanda bahwa program protein kami telah berhasil membentuk kalian menjadi ras cerdas yang menguasai jagad raya ini, seperti harapan kami.


Sebelum Anda dapat menggunakan PHP untuk membaca isi dari file ini, Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki permission untuk membacanya. Pada sistem berbasis Unix/Linux, hal ini dapat diyakinkan dengan perintah:

 

$ chmod 744 manuskrip.txt

 

Kini kita buat skrip PHP sederhana untuk membaca file tersebut dan menunjukkan isi serta ukuran file:




 

Maka hasil tampilannya kurang lebih seperti ini.

 

Beribu abad yang lalu, kami adalah ras cerdas yang hidup dan berkelana ke seluruh penjuru jagad raya ini. Ketika kami sampai pada masa di mana ras kami tidak mampu mempertahankan populasi dan menuju kepunahan, kami menciptakan sebuah program protein yang membawa kode genetik dasar ras kami. Protein ini mampu berevolusi selama ribuan abad sampai akhirnya akan membentuk ras cerdas serupa kami. Kami sebarkan program ini pada sistem-sistem planet yang mampu mendukung evolusi program kami. Jika kalian menemukan manuskrip ini, maka itulah tanda bahwa program protein kami telah berhasil membentuk kalian menjadi ras cerdas yang menguasai jagad raya ini, seperti harapan kami.

Ukuran File = 681 byte.

 

 

 

Fungsi readfile() ternyata hanya sederhana tugasnya; membaca file dan menampilkan isinya. Fungsi ini juga menghasilkan ukuran file yang kita tampilkan pada skrip PHP di atas melalui perintah echo.

 

Begitu sederhananya, sehingga mungkin kita tidak akan begitu sering menggunakan fungsi readfile(). Kita membutuhkan fungsi yang lebih berguna lagi, yang selain melakukan apa yang dapat dilakukan fungsi readfile(), dapat digunakan untuk memformat data yang dibaca. Cobalah gunakan fungsi file() yang akan menghasilkan pembacaan file dalam bentuk variabel array PHP. Setiap elemen pada variabel array tersebut mewakili satu baris dalam file yang dibaca, dan jumlah elemen variabel array yang ada akan menunjukkan jumlah baris dalam file. Skrip PHP berikut ini akan lebih memberi kejelasan.





 

Pada skrip PHP di atas kita menggunakan fungsi file() untuk membaca isi file yang ditunjuk oleh variabel

$nama_file dan baris demi baris isi file tersebut disimpan dalam variabel array $isi. Jumlah elemen dari variabel

$isi didapatkan dengan menggunakan fungsi sizeof(), dan hasilnya disimpan dalam variabel $jumlah_baris. Baris demi baris isi dari file yang tersimpan pada elemen-elemen variabel array $isi ditampilkan dengan menggunakan perulangan for.

 

Hasil dari skrip PHP di atas adalah sebagai berikut.

 

 

 

File manuskrip.txt berisi 3 baris. Baris 1 :

Beribu abad yang lalu, kami adalah ras cerdas yang hidup dan berkelana ke seluruh penjuru jagad raya ini. Ketika kami sampai pada masa di mana ras kami tidak mampu mempertahankan populasi dan menuju kepunahan, kami menciptakan sebuah program protein yang membawa kode genetik dasar ras kami. Protein ini mampu berevolusi selama ribuan abad sampai akhirnya akan membentuk ras cerdas serupa kami. Kami sebarkan program ini pada sistem-sistem planet yang mampu mendukung evolusi program kami.

Baris 2 :

 

Baris 3 :

Jika kalian menemukan manuskrip ini, maka itulah tanda bahwa program protein kami telah berhasil membentuk kalian menjadi ras cerdas yang menguasai jagad raya ini, seperti harapan kami.


Hilang Tak Berbekas

Skrip PHP di atas, semuanya dibuat dengan asumsi dasar bahwa file yang berusaha dibaca oleh skrip PHP telah tersedia. Dalam kenyataannya bisa saja file yang dimaksud tidak belum ada. Kondisi ini dapat menyebabkan waktu Anda terbuang untuk mencari kesalahan program. Anda dapat menghindari kejadian semacam ini dengan fungsi file_exists() yang dapat digunakan untuk menguji keberadaan file dan menampilkan pesan kesalahan yang sesuai jika file tersebut tidak ditemukan. Anda dapat dimodifikasi skrip PHP sebelumnya, sehingga menjadi seperti berikut ini (perubahan ditunjukkan dengan huruf tebal).

 

 

 

<?php

 

 

 

// tentukan nama file yang akan dibaca

 

$nama_file = "manuskrip.txt";

 

 

 

// cek keberadaan file

 

if (file_exists($nama_file))

 

{

 

// baca file, masukkan ke array

 

$isi = file($nama_file);

 

 

 

// cari jumlah baris

 

$jumlah_baris = sizeof($isi);

 

 

 

echo "File $nama_file berisi $jumlah_baris baris.<p>";

 

 

 

// tampilkan hasil pembacaan baris per baris dengan perulangan

for

 

for ($i=0; $i<$jumlah_baris; $i++)

 

{

 

echo "Baris ".($i+1)." : <br>";

 

echo $isi[$i]."<br>";

 

}

 

 

 

}


 

Jalankan program di atas dengan sebelumnya mengganti nama file manuskrip.txt atau dengan menghapus file tersebut. Maka pesan kesalahan File tidak ditemukan! akan muncul pada browser Anda.

 

PHP juga menawarkan banyak fungsi yang dapat memberikan informasi lebih detil mengenai keadaan sebuah file, berikut ini di antaranya:

 

·       is_dir()

Untuk mengetahui apakah file yang ditunjuk merupakan direktori atau bukan.

·       is_link()

Untuk mengetahui apakah file yang ditunjuk merupakan file link.

·       is_executable()

Untuk mengetahui apakah file yang ditunjuk dapat dieksekusi dari shell.

·       is_readable()

Untuk mengetahui apakah file yang ditunjuk merupakan file yang dapat dibaca.

·       is_writable()

Untuk mengetahui apakah file yang ditunjuk merupakan file yang dapat ditulis.

·       fileowner()

Untuk mendapatkan id pengguna pemilik file.

·       filegroup()

Untuk mendapatkan id group pengguna pemilik file.

·       fileperms()

Untuk mendapatkan jenis permission dari suatu file.

·       filesize()

Untuk mendapatkan ukuran dari suatu file.

·       filetype()

Untuk mendapatkan jenis dari suatu file.

 

Fungsi-fungsi di atas sebagian besar hanya berarti pada implementasi PHP di sistem file berbasis Unix/Linux. Anda tidak akan mendapatkan hasil yang akurat jika fungsi-fungsi tersebut dijalankan pada sistem operasi lain, misalnya MS Windows 9x atau NT/2000/XP.

 

Anda dapat mencoba skrip berikut ini pada sistem Unix/Linux Anda. Hasilnya mungkin akan sangat berbeda jika Anda jalankan skrip ini pada sistem operasi yang lain





 

// cek keberadaan file

 

if (file_exists($nama_file))

 

{

 

echo "Nama File : <b>$nama_file</b><br>";

 

 

 

// check apakah file merupakan direktori

 

if (is_dir($nama_file))

 

{

 

echo "File adalah direktori.<br>";

 

}

 

 

 

// check apakah file merupakan link

 

if (is_link($nama_file))

 

{

 

echo "File adalah link.<br>";

 

}

 

 

 

// check apakah file executable

 

if (is_executable($nama_file))

 

{

 

echo "File sifatnya executable.<br>";

 

}

 

 

 

// check apakah file readable

 

if (is_readable($nama_file))

 

{

 

echo "File sifatnya readable.<br>";

 

}


 

Pada sistem Unix/Linux, Anda akan mendapatkan hasil sebagai berikut:

 

Nama File : manuskrip.txt

File sifatnya readable. File sifatnya writable. Ukuran File : 681 Pemilik  File : 538 Group Pemilik File : 100 Permission File : 33188 Jenis File : file

Pada sistem MS Windows 98, Anda kemungkinan akan mendapatkan hasil sebagai berikut: Nama File : manuskrip.txt

File sifatnya readable.

File sifatnya writable. Ukuran File : 681 Pemilik  File : 0 Group Pemilik File : 0

Permission File : 33206 Jenis File : file

 

Inikah, Tanda-tandanya...

Sampai sejauh ini kita masih selalu membicarakan masalah pembacaan file, bagaimana dengan penulisan file? Penulisan file dalam PHP merupakan proses yang lebih kompleks dan melibatkan pointer file. Pointer file selain menandai file yang dibuka, juga memiliki informasi mengenai penanda letak/posisi dalam sebuah file yang dibuka. Proses penulisan (maupun pembacaan) dilakukan mulai pada posisi pointer file ini.


Fungsi yang akan kita gunakan untuk melakukan penulisan file adalah fungsi fopen(), yang sesungguhnya juga dapat digunakan untuk pembacaan file. Fungsi ini akan membuka sebuah pointer file, dan membutuhkan dua parameter yaitu nama file dan mode untuk file yang akan dibuka. Mode ini juga sekaligus menentukan posisi awal pointer file. Jenis-jenis mode pada fungsi fopen() adalah:

 

·       Mode Hanya Baca (read-only), diaktivasi dengan parameter "r". Mode ini akan menempatkan posisi pointer

file pada awal file.

·       Mode Hanya Tulis (write-only), diaktivasi dengan parameter "w". Mode ini akan membuat file baru dan menempatkan posisi pointer file pada awal file. Jika file yang dibuka telah ada, maka isi dari file tersebut langsung dihapus.

·       Mode Baca-Tulis (read-write), diaktivasi dengan parameter "r+". File dibuka untuk dapat dibaca maupun ditulis. Posisi pointer file adalah pada awal file.

·       Mode Tambahkan/Append (hanya tulis), diaktivasi dengan parameter "a". Pada mode ini, posisi pointer file adalah pada akhir dari file yang akan memudahkan kita untuk menambah/menyambung data ke data yang telah ada. Jika file yang dimaksud tidak ditemukan, maka file yang baru akan langsung dibuat.

·       Mode Tambahkan/Append (baca/tulis), diaktivasi dengan parameter "a+". Pada mode ini, posisi pointer file juga pada akhir dari file yang akan memudahkan kita untuk menambah/menyambung data ke data yang telah ada. Jika file yang dimaksud tidak ditemukan, maka file yang baru akan langsung dibuat. Tambahannya, selain menambah data, kita juga dapat melakukan pembacaan file.

 

Untuk sistem operasi yang tidak dapat membedakan antara file biner dan file teks ASCII biasa, misalkan di keluarga MS Windows, dibutuhkan sebuah parameter lagi jika kita ingin mengakses file jenis biner, yaitu parameter "b".

Parameter ini tidak berguna jika kita gunakan pada sistem operasi berbasis Unix atau Linux karena secara otomatis sistem filenya telah membedakan file biner dengan file teks ASCII.

 

Setelah membuka file dengan mode yang tepat, untuk melakukan penulisan ke file dapat kita gunakan fungsi fputs(). Jika kita selesai bekerja dengan file, maka kita harus menutup file tersebut dengan perintah fclose(). Contoh skrip PHP berikut ini akan menunjukkan caranya.





 

Pada skrip PHP di atas, kita menentukan terlebih dahulu nama file yang akan dibuka. Fungsi fopen() yang kita gunakan akan membuka file tersebut dengan mode append write only dan menghasilkan sebuah pointer file yang kita simpan pada variabel $kodefile. Jadi setiap yang kita gunakan variabel $kodefile, maksudnya adalah file (dalam contoh di atas cobafile.txt), yang dibuka untuk proses append write only. Posisi pointer file akan diletakkan pada akhir dari file tersebut, untuk memastikan penambahan data tidak merusak data sebelumnya. Jika file yang dimaksud tidak ditemukan, maka PHP otomatis membuat file baru dengan nama cobafile.txt.

 

String data ditentukan setelah itu, kemudian dilakukan penulisan ke file dengan fungsi fputs(). Untuk memastikan penulisan dilakukan ke file yang benar, maka harus diyakinkan bahwa pointer file yang digunakan sebagai parameter dari fungsi fputs() adalah $kodefile. Parameter yang lain dari fungsi ini adalah string data yang akan ditulis, yang disimpan pada variabel $data. Terakhir, tentu saja, kita harus selalu membiasakan kerja rapi, jika kita membuka sesuatu, maka akhiri dengan menutup setelah semua aktivitas kita selesai. Membiarkan sesuatu tetap terbuka dapat mempermalukan kita, terutama jika berkaitan dengan hal-hal vital. Fungsi fclose() kita gunakan untuk menutup file yang telah kita buka sebelumnya. Parameter fungsi ini adalah pointer file, untuk memastikan kita telah menutup file yang benar.

 

Sekarang kita akan membuat sebuah contoh buku tamu yang bersahaja dengan ilmu yang telah kita dapatkan selama ini.





// cek apakah ada form yang dikirim

 

if ($simpan)

 

{

 

// buka file

 

$kodefile = fopen($nama_file,"a");

 

 

 

// simpan isi form

 

 

 

fputs($kodefile, date("r",time())."<br>");

 

 

 

if (trim($nama)=="") { $nama = "Mr. X"; }

 

fputs($kodefile, "Nama : <b>$nama</b><br>");

 

 

 

if (trim($e-mail)=="") { $email = "(tidak ada)"; }

 

fputs($kodefile, "e-mail : <b>$email</b><br>");

 

 

 

if (trim($komentar)=="") { $komentar = "(tidak ada)"; }

 

fputs($kodefile, "Komentar : <b>$komentar</b><br>");

 

 

 

fputs($kodefile, ".<br>");

 

 

 

// tutup file

 

fclose($kodefile);

 

 

 

}

 

 

 

?>

 

<font size=5>Mohon Isi Buku Tamu Ini</font>

 

<form action="<?php echo $PHP_SELF; ?>"  method="POST">


<table border=0 cellpadding=2 cellspacing=2>

 

<tr>

 

<td valign="top">Nama</td>

 

<td>

 

<input type="text" name="nama" size=50 maxlength=50>

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td>e-mail</td>

 

<td valign="top">

 

<input type="text" name="email" size=50 maxlength=50>

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td valign="top">Komentar</td>

 

<td>

 

<textarea name="komentar" rows="4" cols="50"></textarea>

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

<tr>

 

<td colspan=2 align="center">

 

<input type="submit" name="simpan" value="Simpan">

 

</td>

 

</tr>

 

 

 

</table>


 

Nah, sebuah buku tamu yang sederhana namun fungsional telah berhasil kita buat dengan PHP tanpa basis data. Anda mungkin menemukan fungsi baru yaitu date() dan time(), yang berhubungan dengan waktu saat proses dilakukan. Fungsi time() (tanpa parameter) akan memberikan waktu saat fungsi ini dijalankan dihitung dari jumlah detik semenjak Epoch Unix atau tanggal 1 Januari 1970 jam 00:00:00 GMT. Untuk dapat menampilkan informasi waktu ini dengan benar, maka dibutuhkan fungsi date() yang memiliki dua parameter/argumen. Argumen pertama adalah format waktu, dan argumen lainnya adalah informasi waktu, dalam hal ini adalah hasil dari fungsi time().

Format waktu "r" menghasilkan bentuk standar RFC 822, contohnya "Thu, 25 Dec 2001 17:05:07 +0700". Format-format lain mengenai tanggal dan waktu ini akan kita bicarakan pada artikel yang terpisah.

 

Saat skrip PHP di atas dijalankan untuk pertama kalinya, akan muncul form isian buku alamat, dan pesan bahwa file buku alamat belum ada. Jika form diisi dan dikirim dengan tombol simpan, maka skrip secara otomatis memanggil dirinya sendiri dan menambahkan data isian form ke file teks. Jika file tidak ditemukan, maka akan dibuat file baru. Setelah melakukan penambahan data teks, maka form kembali ditampilkan, dan isi file teks buku alamat ditampilkan setelah form. Demikian seterusnya. Ternyata semudah itu, ya!?


Jelangkung, Jelangkung, Di Sini Ada Pesta Kecil!

Bagian paling akhir dari artikel ini akan membahas teknik dasar membuat fungsi dalam skrip PHP. Mengapa kita perlu fungsi? Jawabannya adalah karena sifat pemalas kita membuat adanya keengganan kita menulis kode yang sama berulang-ulang. Hidup akan lebih nyaman karena waktu penulisan kode jadi lebih lebih singkat, dan tentu saja, makin sedikit kode, jumlah kesalahan yang akan muncul juga relatif berkurang. Kening kita tidak akan terlalu banyak berkerut meneliti baris per baris kode yang salah.

 

Penulisan skrip dalam bentuk fungsi-fungsi terpisah akan membuat program kita lebih bersifat modular. Dengan model seperti ini, pengembangan lebih lanjut skrip kita menjadi lebih cepat dan mudah.

 

Sebagaian besar perintah dalam skrip PHP adalah merupakan fungsi. Fungsi-fungsi yang kita gunakan selama ini, misalnya fungsi echo(), fungsi basis data, merupakan fungsi yang telah terdefinisi sejak awal dalam PHP. Kita tinggal menggunakannya sesuai dengan tujuan fungsi.

 

Sebagai makhluk yang tidak pernah puas, kadang-kadang kita ingin membuat fungsi-fungsi sendiri, yang menggabungkan fungsi-fungsi yang ada menjadi sesuai dengan keinginan di hati kita yang terdalam. Kedengarannya puitis sekali.

 

PHP menyediakan fasilitas pembuatan fungsi sendiri, sehingga hasrat Anda untuk hidup lebih nyaman akan terpenuhi. Sulitkah? Kalau sulit, berarti Anda sedang tidak mempelajari PHP...

 

Bentuk dasar pendeklarasian atau pendefinisian fungsi adalah sebagai berikut:




 

Setelah mendefinisikan sebuah fungsi, maka kita dapat dengan mudah memanggilnya melalui skrip. Lihatlah contoh berikut ini.





 

Pada saat parser PHP menemukan perintah pemanggilan fungsi, maka kontrol eksekusi program akan beralih pada lokasi dimana fungsi tersebut didefinisikan. Setelah seluruh perintah dalam blok fungsi itu dijalankan, maka kontrol eksekusi program kembali ke lokasi tempat pemanggilan fungsi tersebut.

 

Menjadi Calon Kadet Starfleet

Hm... main jelangkung ternyata tidak menarik. Kembali kita ke Star Trek. Contoh berikut ini akan menjelaskan mengenai implementasi fungsi sederhana. Berikut ini adalah pertanyaan dan jawaban soal benar/salah untuk seleksi calon kadet Starfleet, kekuatan militer United Federation of Planets.





echo "Benar!";

 

}

 

 

 

function jawaban_salah()

 

{

 

echo "Salah!";

 

}

 

 

 

?>

 

<p>

 

Ras yang pertama kali berjumpa dengan ras bumi adalah ras Vulcan.<br>

 

Jawaban : <?php jawaban_benar() ?>

 

 

 

<p>

 

Kode pesawat USS Enterprise pada Star Trek: The Original Series adalah

 

NCC-1701-C.<br>

 

Jawaban : <?php jawaban_salah() ?>

 

 

 

<p>

 

Kapal Angkasa ras Romulan (War Bird) dapat hilang dari pandangan.<br>

 

Jawaban : <?php jawaban_benar() ?>

 

 

 

<p>

 

Teknologi Transporter dan Replikator memiliki prinsip kerja yang sama.<br>

 

Jawaban : <?php jawaban_benar() ?>

 

 

 

<p>

 

Teknologi Warp yang digunakan ras Borg menggunakan Transwarp Conduit.<br>

 

Jawaban : <?php jawaban_benar() ?>


 

Berikut ini adalah hasil skrip PHP bila dijalankan.

 

Ras yang pertama kali berjumpa dengan ras bumi adalah ras Vulcan. Jawaban : Benar!

 

Kode pesawat USS Enterprise pada Star Trek: The Original Series adalah NCC-1701-C. Jawaban : Salah!

 

Kapal Angkasa ras Romulan (War Bird) dapat hilang dari pandangan. Jawaban : Benar!

 

Teknologi Transporter dan Replikator memiliki prinsip kerja yang sama. Jawaban : Benar!

 

Teknologi Warp yang digunakan ras Borg menggunakan Transwarp Conduit. Jawaban : Benar!

 

Kita dapat memanggil sebuah fungsi sebelum didefinisikan, asal masih dalam satu skrip. Ubahlah skrip sebelumnya menjadi seperti di bawah ini. Hasil keluarannya ditanggung tidak berbeda.





 

<p>

 

Kapal Angkasa ras Romulan (War Bird) dapat hilang dari pandangan.<br>

 

Jawaban : <?php jawaban_benar() ?>

 

 

 

<p>

 

Teknologi Transporter dan Replikator memiliki prinsip kerja yang sama.<br>

 

Jawaban : <?php jawaban_benar() ?>

 

 

 

<p>

 

Teknologi Warp yang digunakan ras Borg menggunakan Transwarp Conduit.<br>

 

Jawaban : <?php jawaban_benar() ?>

 

 

 

<?php

 

 

 

// definisikan fungsi-fungsi

 

function jawaban_benar()

 

{

 

echo "Benar!";

 

}

 

 

 

function jawaban_salah()

 

{

 

echo "Salah!";

 

}

 

 

 

?>

 

 

 

</body>


 

Apa Yang Kuberikan, Apa Yang Kudapat

 

Fungsi-fungsi dapat pula kita berikan argumen untuk diolah di dalam fungsi, dan dapat pula kita buat agar memberikan sebuah hasil untuk diolah di luar fungsi. Contoh berikut adalah hasil modifikasi fungsi pada skrip terdahulu, sehingga fungsi-fungsi tersebut dapat memberikan sebuah hasil untuk diolah di luar fungsi.

 

 

 

<html>

 

<head>

 

<title>Latihan Soal Jawab Calon Kadet Starfleet</title>

 

<basefont face="Arial">

 

</head>

 

 

 

<body>

 

 

 

<?php

 

 

 

// definisikan fungsi-fungsi

 

function jawaban_benar()

 

{

 

$jawaban = "Benar!";

 

return $jawaban;

 

}

 

 

 

function jawaban_salah()

 

{

 

$jawaban = "Salah!";

 

return $jawaban;

 

}

 

 

 

?>


 

Terlihat perbedaan cara penanganan hasil fungsi. Pada skrip sebelumnya fungsi tidak memberikan hasil/nilai yang dapat diolah, tetapi langsung menampilkan sesuatu pada media keluaran standar (melalui perintah echo()). Karena fungsi yang telah dimodifikasi tidak dapat langsung menampilkan hasil fungsi tetapi memberikan hasil/nilai, maka sebuah variabel (dalam skrip di atas adalah $hasil) ditugaskan untuk menampung nilai yang dihasilkan oleh fungsi, sebelum ditampilkan dengan perintah echo().

 

Contoh berikut ini memberikan gambaran mengenai argumen/parameter fungsi.





<basefont face="Arial">

 

</head>

 

 

 

<body>

 

 

 

<?php

 

 

 

// definisikan fungsi-fungsi

 

function luas_segitiga($alas, $tinggi)

 

{

 

$jawaban = 0.5 * $alas * $tinggi;

 

return $jawaban;

 

}

 

 

 

$alas_segitiga = 6;

 

$tinggi_segitiga = 9;

 

 

 

?>

 

<p>

 

Luas Segitiga dengan<br>

 

-   Alas : <?php echo $alas_segitiga; ?><br>

 

-   Tinggi : <?php echo $tinggi_segitiga; ?><br>

 

Adalah =

 

<?php

 

$hasil =  luas_segitiga($alas_segitiga, $tinggi_segitiga);

 

echo $hasil;

 

?>

 

<br>


 

Fungsi luas_segitiga() yang kita buat, membutuhkan dua argumen, yaitu argumen panjang alas ($alas) dan argumen tinggi segitiga ($tinggi). Nilai kedua argumen ini diberikan pada saat pemanggilan fungsi yang disimpan dalam bentuk variabel PHP selama fungsi tersebut dieksekusi agar dapat digunakan pada proses eksekusi perintah- perintah PHP di dalam blok fungsi. Fungsi ini akan menghasilkan nilai luas segitiga yang diperoleh dari operasi matematis terhadap kedua argumen tersebut.

 

Setiap saat di dalam skrip PHP, kita dapat memanggil/menggunakan secara berulang-ulang fungsi-fungsi yang kita definisikan, baik yang didefinisikan dalam skrip tersebut maupun pada skrip lain yang telah diikutsertakan dengan perintah include() atau require(). Betapa sebuah berita yang baik bagi kita, karena kita tidak perlu menghabiskan waktu lagi untuk menulis beberapa bagian kode secara berulang-ulang. Anda pun bisa memiliki lebih banyak waktu untuk menonton acara TV kegemaran Anda.

 

Masalah Pribadi dan Masalah Umum

Kini kita akan melihat bagaimana sebuah variabel dapat dipakai oleh fungsi. Aturan dasarnya adalah:

 

·       Setiap variabel dalam sebuah fungsi adalah variabel lokal yang hanya berlaku di dalam fungsi itu sendiri. Variabel ini hanya bertahan dalam memori saat fungsi dieksekusi dan hilang dari memori saat fungsi selesai dieksekusi. Variabel lokal ini tidak dapat diakses dari luar fungsi.

·       Fungsi pada dasarnya tidak dapat mengakses variabel yang berada di luar fungsi tersebut.

·       Operasi terhadap argumen di dalam fungsi, tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap variabel di luar fungsi yang digunakan sebagai argumen, bahasa dewanya, setiap argumen bersifat passed by value.

 

Mari kita lihat contoh skrip berikut ini.

 

 





 

Jalankan skrip PHP di atas, dan Anda akan dapatkan hasil sebagai berikut.

 

Sebelum pemanggilan fungsi, jenis kecepatan adalah impuls. Setelah pemanggilan fungsi, jenis kecepatan adalah impuls.";

Perubahan nilai variabel $jenis_kecepatan di dalam fungsi tidak berpengaruh terhadap nilai variabel

$jenis_kecepatan yang di luar fungsi, karena kedua variabel ini berbeda konteksnya. Variabel

$jenis_kecepatan yang ada di dalam fungsi adalah variabel lokal fungsi dan tidak ada kaitannya dengan variabel

$jenis_kecepatan yang berada di luar fungsi. Itu sebabnya nilai variabel $jenis_kecepatan di luar fungsi tetap tidak berubah setelah pemanggilan fungsi.

 

Bagaimana jika Anda ingin sekali mengubah nilai variabel di luar fungsi tapi dari dalam fungsi? Ada dua pilihan. Pilihan pertama, Anda putus asa dan tidak mau menggunakan PHP lagi, atau Anda dapat gunakan fungsi/perintah global.

 

Fungsi/perintah global akan membuat pengecualian dari aturan di atas, dan langsung membuat variabel yang ada pada fungsi mereferensikan variabel dengan nama sama yang ada di luar fungsi. Tidak usah bingung atas bahasa berbelit ini, langsung saja perhatikan modifikasi skrip sebelumnya.







 

Kini coba Anda jalankan skrip ini lagi, niscaya Anda akan mendapatkan hasil seperti di bawah ini.

 

Sebelum pemanggilan fungsi, jenis kecepatan adalah impuls. Setelah pemanggilan fungsi, jenis kecepatan adalah warp.";

Kebebasan Yang Berarti

Sejauh ini, fungsi-fungsi yang Anda buat selalu tertentu jumlah argumennya. Bisa tidak ada sama sekali, atau dalam jumlah yang pasti. Bagaimana jika kita tidak dapat memastikan jumlah argumen yang kita masukkan ke sebuah fungsi? Kadang satu, dua atau sekali waktu sepuluh argumen. Bisakah PHP menangani hal ini?

 

Karena topik ini masuk dalam artikel, jelas jawabannya pasti "bisa". Baiklah, sekarang kita lihat caranya.

 

PHP 4, menyediakan fungsi-fungsi yang dapat kita gunakan untuk maksud ini, yaitu fungsi func_num_args() yang akan menghasilkan jumlah argumen yang diberikan pada sebuah fungsi, dan fungsi func_get_args() yang akan menyimpan semua argumen fungsi yang diberikan ke dalam bentuk variabel array. Kita dapat melihat implementasinya pada skrip berikut ini.





 

 

<?php

 

function awak_enterprise()

 

{

 

$argumen = func_get_args();

 

return $argumen;

 

}

 

 

 

$nama_awak = awak_enterprise("Piccard", "Riker", "LaForge", "Worf");

 

 

 

?>

 

 

 

Berikut ini adalah nama-nama awak kapal USS Enterprise:

 

<ul>

 

 

 

<?php

 

 

 

for ($i=0; $i < sizeof($nama_awak); $i++)

 

{

 

echo "<li>" . $nama_awak[$i] . "\n";

 

}

 

 

 

?>

 

</ul>

 

</body>

 

 

 

</html>

 

Hasil dari skrip di atas adalah:

 

Berikut ini adalah nama-nama awak kapal USS Enterprise:


·       Piccard

·       Riker

·       LaForge

·       Worf

 

Selesai sudah perjalanan panjang kita dalam mempelajari dasar-dasar yang paling mendasar bagi pemula PHP. Dengan bekal lima bagian artikel ini, sesungguhnya Anda telah cukup siap untuk memulai sendiri membangun aplikasi atau situs dinamis dengan PHP. Tentunya, Anda harus banyak berlatih sendiri dan membaca artikel-artikel lain baik tingkat pemula, menengah maupun lanjutan/terapan. Kini Anda sadar, bahwa ternyata menggemari Star Trek dapat membantu Anda, paling tidak akan melatih Anda untuk berani mengunjungi tempat yang belum pernah dikunjungi oleh siapa pun.

Ade Setiyawan

kami adalah penggemar teknologi, pendidikan dan musik yang suka dengan membagi pengetahuan dan sharing sehingga akan menambah wawasan.

20 Komentar

Silahkan isi komentar jika ada pertanyaan, saran atau kritik. Bantu kami untuk lebih berkembang.

  1. Materi nya bisa dibilang sangat lengkap, tapi karena terlalu banyak sehingga saya tidak bisa memahaminya sekali baca, saat membaca bagian 4 & 5 saya lupa pada bagian 1,2 & 3, dan saat membaca bagian 4 & 5 susah paham karena sudah terlalu capek membaca dari awal, dan disitu terdapat beberapa kalimat yang penulisannya secara menurun bukan mendatar sehingga susah untuk membacanya..

    Sekian terimakasih.

    BalasHapus
  2. Sudah membaca. Terimakasih penjelasannya pak

    BalasHapus
  3. Dandi Irawan
    Sudah membaca. Mudah dipahami, terimakasih.

    BalasHapus
  4. Sudah membaca mudah dipahami terimakasih pak

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama