"Perasaan Yang Salah"

Aku adalah seorang manusia yang memiliki sebuah cinta di dalam hati yang tak pernah bisa ku gantikan dengan yang lain. Meski mampu aku untuk meninggalkan cinta itu, bukan berarti aku mampu melupakan cinta itu di dalam pikiran dan batinku. Cinta di dalam hati ku ini adalah milik dia, seorang gadis cantik yang cerdas, dan memiliki senyum yang begitu indah. Ku panggil dia dengan sebutan Panda Kecil (Sebutan orang yang paling spesial di hatiku). Jantungku selalu berdetak cepat saat bertemu dengan dia, bahkan hanya mendengar suara atau pun kabar darinya, bibir ini terasa terkunci tak mampu berkata apapun. Perasaan itu mungkin yang dinamakan cinta sejati, perasaan yang tak bisa ku temui pada orang lain. Meski perasaanku sedalam itu, bukan berarti cinta itu mampu aku dapatkan sesuai dengan keinginanku untuk memilikinya. Perjuangan yang ku lakukan begitu panjang dan melelahkan, hanya berujung kehampaan yang membuatku harus meninggalkannya. Bukan menyerah, karena bagiku sudah cukup dengan perjuanganku untuk memilikinya dan ingat satu hal yang sering diucapkan orang “Cinta Tak Bisa Di Paksakan”. Aku memiliki keterbatasan yang tak bisa dia terima atau bahkan aku memang bukan orang yang memiliki kriteria yang dia inginkan. Sesuatu yang menyakitkan bagiku untuk menyadarinya, tapi aku sadar diri akan siapa diriku sebenarnya dan seberapa pantaskah aku untuk ada disisinya.
Dia, hanya dia yang selalu di fikiranku, dari SMA hingga sekarang aku telah menjadi seorang mahasiswa. Tak sedikitpun perasaan itu berkurang dari hatiku, masih sering ku rasakan sakit saat ku dengar dia dengan orang lain. Semuanya buntu, berhenti, dan tertutup, otakku tak bisa berfikir lebih jernih karena selalu memikirkannya. Berulang kali ku mencoba ikhlas merelakan dia berbahagia dengan orang lain, namun aku tak bisa munafikkan bahwa perasaan ku tak bisa rela melepaskannya ke dalam pelukan orang lain. Mungkin juga perjuanganku untuk mendapatkannya kurang sepenuh hati, setengah-setengah, mungkin karena aku seorang laki-laki pecundang yang tak mampu mengungkapkan perasaan secara terus terang, berbelit-belit dan selalu jalan di tempat. Tapi sudah 2 kali aku ucapkan cinta padanya, namun semuanya sama tak berubah sedikitpun. Suatu hal yang paling buruk yang ku lakukan, aku selalu patah semangat dan memilih melarikan perasaanku ini dengan berpacaran dengan orang lain. Salah memang dengan tindakan itu, dan mungkin juga itu merupakan suatu tingkah lakuku yang tak di sukainya. Entah, entah apa karena itu dia tak memilihku, entah. Ingat saat ku ungkapkan perasaanku padanya, aku memberanikan diri untuk datang kerumahnya dan mencoba untuk melepaskan semua yang sedang kurasakan. Semuanya aneh, dengan yang lain aku mampu mengungkapkan perasaanku dengan mudah. Namun dengan dia, aku memerlukan waktu hampir 8 jam untuk mengatakannya dan itupun harus ku ungkapkan dengan sms. Sesuatu yang membuatku tak bisa melupakannya hingga sekarang. Sedikit ku ingat dia bertanya padaku “Siapa wanita yang kau sukai?”, intinya seperti itu, Aku ingin menjawab “Kamu”, tapi sayang mulut ini tak bisa bersuara dan lepaskan kata itu. Tak lama kemudian handphonenya berdering, memberikan ku ide yang konyol, aku sms dia dengan mengirim huruf “U” dengan maksud adalah kamu. Dia bertanya “Apa ini?”, karena terlalu lama menahanya aku langsung menyambungnya “Kamu!, orangnya adalah kamu”, sebuah ungkapan yang tak pernah bisa aku katakan akhirnya keluar disaat itu juga (terasa lega, namun masih bingung, tepat atau tidak aku mengatakannya). Dia berkata “Kenapa?Kenapa aku?, bukankah masih banyak yang lain?,Knapa?”. “Aku tak mengerti, karena tak ada yang lain”, jawabku. “cabut kata-kata itu, aku menganggapmu sebagai teman, cabut kata-kata itu sebelum aku menangis”, sambungnya. “Tak bisa, aku tak bisa merubah perasaan itu”,jawabku. “Maaf, tapi aku tak bisa”,katanya. Belum sempat aku berkata lebih jauh, hidungku mulai mengeluarkan darah, entah kenapa dan ada apa tiba-tiba seperti itu. Aku menutup hidung dan mulai meninggalkan rumahnya dan berpamitan, entah kenapa! Apa karena aku kecewa?, apa karena penolakan itu?, ataukah sesuatu yang tak pernah bisa aku terima dan tak pernah aku duga jawabnya?,aku tak tau jawabannya. Aku merasakan rasa sakit yang tak pernah ku rasakan, pertanyaan yang selalu aku tanyakan dalam hati dan selalu ingin ku ketahui jawabanya “Kenapa tak bisa memberikan aku kesempatan sekali saja?”.

Keesokan harinya, di sebuah tempat aku berjumpa dengan dia, aku tak tahu harus berkata apa. Wajahnya memang tampak biasa, namun aku tak tahu bagaimana perasaannya saat itu. Aku memberanikan senyum kepadanya dan berharap dia akan membalas senyumku. Tak ku sangka dia membalas senyumku dengan senyumnya yang sungguh manis, aku tak tahu maksud senyumnya, apa yang difikirkannya. Selalu ku tanyakan pertanyaan itu di dalam hati, masihkah aku harus melanjutkan perjuangan ku untuk mendapatkannya. Dia bukan orang yang mudah tersenyum setelah apa yang ku lakukan padanya kemarin, namun saat itu berbeda dia membalas senyumku, apakah ada sesuatu yang disembunyikannya?. Mungkin perasaan itu yang membuatku selalu salah tafsir terhadap perasaanya terhadapku, perasaan yang membuatku berfikiran lebih bahwa dia memiliki rasa terhadapku. Namun, perasaan itu salah setelah sekian lama aku merasakannya dan dengan caranya berbicara denganku. Aku merasa dia menganggapku sebagai teman biasa, keegoisanku memang bila ku berharap lebih dia mau menerimaku. Aku meninggalkan dia, aku tak mau berbicara dengan dia, karena dengan bertatap muka atau berbicara dengan dia, hanya akan akan membuatku semakin sakit dan tak bisa mengendalikan emosiku. Lebih baik aku meninggalkan dia, dengan harapan rasa itu akan hilang dengan sendirinya. Salah!, namun salah, perasaan itu semakin dalam dan tak mampu lagi aku menahan perasaan itu. Mungkin terlambat menyadarinya, dan mungkin terlalu lama aku jauh dengan dia. Egoku, perasaan yang hanya mementingkan perasaanku tanpa melihat perasaan orang lain.
Ade White Flash

dalam kehidupan kita pasti akan melihat kita atau orang lain merasakan keberhasilan, namun percaylah bahwa disetiap oang memiliki keberhasilan sendiri-sendiri

2 Komentar

Silahkan isi komentar jika ada pertanyaan, saran atau kritik. Bantu kami untuk lebih berkembang.

  1. "Cerita yg alurnya disuguhkan dr satu sisi sj, yaitu penduduk Mars. Bercerita dengan tutur yang lugas dan jujur, namun tetap menata dengan melankonis karena konotasi latar belkang yang nyata.
    Bagus, karena bercrita dr hati dan tetap berkarya. Lanjutkan!" bd

    BalasHapus
  2. Makasih atas komennya......

    Semua cerita di atas adalah real yang tak di buat-buat...namun semua itu udah berubah. Seiring berjalannya waktu, karena manusia harus bisa berevolusi.. hehehe

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama