Note Of Ade White Flash, Chapter #20. "Mereka Menyebutnya Semangat"



 

Masih inget aku nggak? (Sok bergaya terkenal). Sudah lama aku tak mempublikasikan berbagai cerita menarik seputar perjuanganku yang melegenda dan penuh dengan drama menyentuh. (Hahahahaha mulai hiperbolanya berkumandang lagi, gag usah tersanjung biasa aja kale...). 

Kali ini aku gag main-main menuliskan cerita ini, karena apa? Karena cerita ini menyangkut kehidupan ku yang penuh rintangan yang sangat berat . Rintangan yang sudah lama ku pendam dalam hati dan ingin ku curahkan kepada para pembaca blogku (kalau ada yang baca, kalau gag ada ya).

Baiklah kita mulai saja meneruskan ke jalan yang benar.  Sekitar 2 bln (bagi yang gag ngerti, bln itu singkatan dari bulan ) yang lalu perjuangan teberat adalah mencoba lulus dari bangku kuliah . mencoba untuk lepas dan bebas dari jeratan teori dan praktek yang begitu berat (hahaha lebay akunya aja yang sebenarnya gag bisa...). Tgl 11 Maret 2012, posisi di rumahku tercita. Aku sedang duduk manis didepan pacar ke-2 ku (gag usah pikir yang macem-macem dulujangan bicara ke saya, pacar ke-2 ku adalah laptop acer 4315 kumain game), tiba-tiba, mak bedunduk lan sak piturute (ups bukan sayasalah maaf, ini adalah cerita nasional jadi harus menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar tertawa) aku mendapatkan sms dari dosen pembimbing I dan sekaligus beliau menjabat sebagai Ketua Prodi. Smsnya berbunyi seperti ini "besok tanggal 13 Seminar dan 14 dilanjutkan ujiannya." Waktu membaca sms itu begini wajah saya ketakutan. Sebab kenapa??, karena TAku belaum kelar semua, bahkan masih ada yang belum aku kerjakan (Maklum aku adalah pria berkarirkutu buku). Spontan aku langsung berkerja sama dengan pacar ke-2 ku untuk menyelesaikan detik itu juga menit itu juga jam itu juga hari itu juga bulan itu juga tahun itu juga (time out oe oe oe stop kepanjangan kalee). Aku berusaha keras mengerjakan laporan dan programnya (Maklum aku kan mahasiswa programer yang cukup cerdas . Aku kerjakan nonstop sabtu minggu.
Hari senin penentuannya, aku konsultasikan program dan laporanku, katanya tak ada masalah dan bisa lanjut. ok ku bangga terhadap diriku yang hebat ini  . Semalaman ku gag bisa bubug (bahasa gaul bro), memikirkan betapa deg degannya besok saat seminar. Kemudian tak disangka-sangka hari sudah pagi, aku bersiap pakek baju putih dan celana hitam (Dah tampan pokoke keren).  Tiba saatnya ku berhadapan dengan pembimbing dan teman-temanku, serta jangan lupa disebut orang yang special .

Aku memulainya dengan aman dan bagus. Tapi, saat ku mencoba mendemokan programku, semua salah banyak yang error oh no . Aku sudah panic, gag bisa santai, dan lain-lain yang bersifat kacau.putus asa. Akhirnya ku tutup seminar itu dengan kegagalan, tapi besok masih ada hari terakhir dimana aku diuji. Aku sudah kacau dan aku sudah merasa kalau aku akan gagal dan tidak lulus. Aku sudah berusaha untuk mencoba santai dan menganggap masih ada harapan bagiku untuk lulus, tapi rasa putus asa itu semakin membawaku tenggelam dan menghilangkan rasa kepedeanku. Aku termenung diam di tempat ku seminar, tapi dari semua keadaanku yang terpuruk itu aku diberi semangat oleh orang yang sangat aku sayangi. Dia bilang kepadaku "Kamu kenapa? Ini bukan kamu yang sebenarnya. Kamu itu biasanya sombong (hehberpikir, ini ngasih semangat atau mengejek ini) pede dan slalu tahu jalan keluarnya. Ayo sekarang kita ke rumahku dulu makan, sholat dan istarahat dulu " (wow itu membuatku terharu dan membuatku sedikit semangat lagi.). Kita pulang kerumahnya, aku sholat makan dan istirahat. Mamanya bilang sama aku "Kamu harus menghadapi semua ini, cepat atau lambat semua ini pasti akan kamu hadapi. Kamu menyerah sekarang, sama saja kamu hanya menunda beban. Bersemangatlah dengan keras, karena itu tidak akan merugikan kamu, justru semangat itu lah yang akan membawa kamu menjadi jauh lebih baik dan baik lagi". Orang yang ku sayangi bilang kepadaku "Kabarilah keluarga kamu, karena doa mereka dan semangat dari mereka akan menjadi senjata yang besar bagi kamu untuk jauh bersemangat dan pede lagi" (emang dia top banget lah), kemudian ku telpon orang tua dirumah dan ku diberi kekuatan dan doa untuk menhadapi ujian itu. Aku berkata dalam hati "Banyak orang yang mengatakan aku harus bersemangat, mengapa aku tak mengajak diriku sendiri untuk bersemangat. Ayo semua bersamaku SEMANGAT  ).
Keesokan harinya ku menjalani ujian, dengan bekal dari orang-orang terdekatku dan yang ku sayangi, aku berhasil lulus dari ujian itu dengan tanpa halangan tepuk tangan. Semua mengucapkan selamat pada ku, mengucapkan ku harus bersuyur karen Tuhan dan karena ada orang-orang yang mendukungmu.

Aku mulai berfikir "Sebuah kata yang bisa membangkitkan kekuatan terpendam dari seseoarang yang sedang tertekan dan tenggelam dalam keputus asaan, sebuah kata yang sangat berarrti jika itu muncul dari orang-orang yang kita sayang, sebuah kata yang jadi kunci kebehasilan bagi semua orang, kata itu mereka menyebutnya "Semangat"

Ade White Flash

dalam kehidupan kita pasti akan melihat kita atau orang lain merasakan keberhasilan, namun percaylah bahwa disetiap oang memiliki keberhasilan sendiri-sendiri

Posting Komentar

Silahkan isi komentar jika ada pertanyaan, saran atau kritik. Bantu kami untuk lebih berkembang.

Lebih baru Lebih lama